Page 11 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 11
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 9
“Wahai Ali jika orang-orang mendekatkan diri kepada
Pencipta mereka dengan berbagai kebaikan, maka
mendekatkan dirilah engkau kepada-Nya dengan
mempergunakan akal (berfikir). Dengan begitu engkau akan
mendahului mereka dalam meraih derajat dan “kedekatan”
(kemuliaan) di antara sesama manusia di dunia dan kepada
Allah di akhirat”. (HR. Abu Nu’aim).
Ke tiga; kata tasawuf dapat diambil dari Shûf al-Qafâ, yang
secara bahasa berarti bulu atau rambut bagian belakang kepala.
Secara filosofis hal ini berarti menggambarkan bahwa kaum sufi
adalah orang-orang yang hanya berserah diri kepada Allah.
Ketundukan, kepasrahan, dan keyakinan mereka kepada Allah
tidak dapat tergoyahkan oleh situasi dan kondisi apapun. Di antara
hal yang melandasi kebenaran ajaran ini adalah hadits Rasulullah
yang menceritakan tentang nabi Ibrahim.
Diriwayatkan bahwa ketika nabi Ibrahim hendak
dilemparkan oleh Namrud ke dalam api, maka seluruh makhluk
Allah menjadi gelisah. Kemudian setiap makhluk tersebut, dari
mulai langit, bumi, angin, awan, hujan, gunung-gunung, matahari,
bulan, arsy, kursi, para malaikat, dan lain sebagainya meminta
kepada Allah untuk diperkenankan menolong nabi Ibrahim. Namun
setiap permohonan mereka dijawab oleh Allah: “Ibrahim adalah
hamba-Ku, jika ia minta pertolongan kepadamu maka tolonglah ia,
namun jika ia tidak memintanya maka tinggalkanlah ia”. Bahkan
saat nabi Ibrahim sudah diletakkan di atas manjanîq (semacam
ketepel dalam bentuk besar) handak dilemparkan, malaikat Jibril
datang kepadanya. Setelah mengucapkan salam, jibril berkata:
“Wahai nabi Allah, saya adalah Jibril, adakah engkau membutuhkan