Page 10 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 10

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 8

           memiliki  makanan  yang  dapat  kami  makan,  kecuali  berasal  dari
           dedaunan. Dalam keadaan itu kami tidak ubahnya seperti kambing-
                      12
           kambing” .
                  Ke  dua;  kata  tasawuf  dapat  berasal  dari  ash-Shûfah  yang
           berarti  kabilah.  Pengambilan  nama  tasawuf  dari  kata  ini  juga
           memiliki dasar yang cukup kuat. Karena kaum sufi adalah sebagai
           kaum  yang  memiliki  identitas  tersendiri  di  antara  berbagai
           komunitas  lainnya.  Di  antara  ciri  khasnya  ialah  bahwa  seluruh
           waktu  yang  mereka  miliki  dipergunakan  hanya  untuk  ibadah
           kepada  Allah.  Lalu  setiap  tenaga  yang  mereka  miliki  hanya
           dijadikan dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah, dan bahwa
           segala konsentrasi hanya tercurahkan kepada-Nya saja. Sifat kaum
           sufi  semacam  ini  seperti  tersirat  dalam  sebuah  hadits  ketika
           Rasulullah berkata kepada sahabat Ali ibn Abi Thalib:

                                                 ِِ
                                                                          ِ
                       ِ
                                  ِ ِ
                                             ِ ِ
                 ِ عو نبأ هيَ لإ برق ت ف بِلا باو بأ فِ مهقلاخ  َ لَإ سانلا برق ت اذإ يلع يَ
                  ا
                                                                 َََّ َ
                             ََّ
                        ْ ْ ََ
                   ْ
                                                            ّ
                                        َْ
                                                   َ
                                               ْ
                                 ّ
                                                                َ
                                                                           َ َ
                                                          ُ
                  َ
                                                                         ّ
                                                          ِ
                         ِ
                              ِ
                   ِ
                                                 ِ
                                        ِ
                                                                      ِ
                 ِ
                        ِ
                 ةرخلآا فِ الله دنعو ايندلا فِ  ِ سانلا دنع ىفلزلاو تاجردلبا مهقبست  ِ لقعلا
                                                                         َ ْ
                                                               ّ
                                            ّ َْ
                                    ّ
                             َْ
                                َ َ
                                                                             َ
                                                     َ ّ َ
                                                             َ َ
                 َ
                                                                   ْ ُ ْ
                                                            13 )ميعن وبأ ظفالحا هاور(

                 12  HR. Abu Nu’aim, Hilyah…, j. 1, h. 18
                 13  Termasuk yang dijadikan rujukan oleh al-Hâfizh Abu Nu’aim selain hadits
           ini  adalah  hadits  lainnya,  dari  sahabat  Abu  Dzarr  bahwa  ia  berkata:  “Wahai
           Rasulullah  apakah  yang  terdapat  dalam  lembaran-lembaran  (shuhuf)  Ibrahim?”
           Rasulullah  menjawab:  “Seluruhnya  adalah  pelajaran dan  nasehat.  Di  antaranya:
           Hendaklah  seorang  yang  berakal  itu,  --selama  akalnya  masih  dalam  keadaan
           sehat--,  untuk  membagi  waktu  dalam  empat  bagian.  Seperempatnya  ia  jadikan
           untuk munajat kepada Tuhannya. Sepertempat lainya ia jadikan untuk melakukan
           muhasabah  atas  dirinya.  Seperempat  lainnya  ia  jadikan  untuk  berfikir  tentang
           ciptaan-ciptaan Allah. Dan seperempat terakhir ia jadikan untuk mencari makan
           dan minumnya”. Ibid.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15