Page 7 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 7

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 5

           sahabat  yang  paling  banyak  menceritakan  kaum  sufi  di  kalangan
                                       6
           sahabat Rasulullah sendiri .
                  Tentang sejarah timbul nama tasawuf, ada berbagai pendapat
           membicarakan hal tersebut. Satu pendapat mengatakan bahwa asal
           penamaan  tasawuf  disandarkan  kepada  Ahl  ash-Shuffah;  yaitu
           sebuah  komunitas  sahabat  Rasulullah  dari  kaum  Muhajirin  yang
           selalu berdiam diri di masjid Nabawi.  Sifat-sifat para sahabat dari
           Ahl ash-Shuffah ini sangat khas, seperti sifat zuhud, mementingkan
           orang  lain,  tidak  banyak  bergaul  dengan  khlayak,  tidak  terkait
                                                                               7
           dengan kesenangan duniawi, dan hanya mementingkan akhirat .
                  Pendapat lain mengatakan bahwa penamaan tasawuf timbul
           dari  sebuah  hadits.  Diriwayatkan  bahwa  suatu  hari  Rasulullah
           keluar rumah dengan warna muka yang lain dari biasanya, tiba-tiba
           beliau bersabda:





                 6  Ibid, h. 42-43
                 7   Lihat  al-Qusyairi,  ar-Risâlah…,  h.  279.  Hanya  saja  al-Qusyairi  sendiri
           mengatakan  penisbatan  sufi  kepada  shuffah  tidak  cocok  dari  tinjauan  bahasa.
           Adapun  tentang  sifat-sifat  Ahl  ash-Shuffah  disebutkan  bahwa  mereka  adalah
           orang-orang  yang  diasingkan  (Ghurabâ’)  oleh  kabilah-kabilahnya  di  Mekah.
           Mereka diusir oleh kaumnya tersebut hingga mereka keluar rumah dengan tidak
           membawa harta benda apapun. Mereka adalah para  Fuqarâ’; (orang-orang fakir)
           yang karenanya di kemudian hari seorang sufi dikenal pula dengan istilah al-faqîr.
                 Dalam  menggambarkan  Ahl  ash-Shuffah  ini,  sahabat  Abu  Hurairah  dan
           sahabat  Fadlalah  ibn  ‘Ubaid  yang  merupakan  bagian  dari  mereka,  berkata:
           “Mereka  (Ahl  ash-Shuffah)  bergeletakan  di  tanah  karena  lapar  yang  mereka
           rasakan,  hingga  orang  Arab  Baduy  menganggap  bahwa  mereka  adalah  orang-
           orang yang telah menjadi gila. Kemudian pakaian yang mereka kenakan adalah
           pakaian  dari  kain  wol,  hingga  apa  bila  salah  seorang  dari  mereka  berkeringat
           maka  akan  tercium  bau  seperti  bau  kambing  yang  terkena  air  hujan”.  Lihat  al-
           Kalabadzi, at-Ta’arruf Lî Madzhab Ahl al-Tashawwuf, h. 30
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12