Page 4 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 4
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 2
sebagaimana diungkapkan oleh beliau sendiri di permulaan kitab
tersebut bahwa yang mendorongnya menuliskan kitab ini adalah
untuk membedakan antara kaum sufi sejati dan kaum sufi
gadungan. Bahkan Ungkapan-ungkapan al-Hâfizh Abu Nu’aim
dalam menyerang kaum sufi gadungan cukup keras.
Beliau menamakan mereka sebagai orang-orang pemalas,
karena tidak sedikit dari mereka adalah orang-orang mulhid
berakidah hulûl, ittihâd atau kaum Ibâhiyyah (kaum yang
menghalalkan segala sesuatu). Beliau juga mengatakan bahwa
menyebutkan kesesatan-kesesatan kaum sufi gadungan dan
menghindarkan diri dari mereka adalah kewajiban yang telah
dibebankan oleh syari’at atas setiap orang muslim. Karena hanya
dengan demikian kemurnian ajaran Islam dapat terjaga. Juga hanya
dengan cara ini, orang-orang yang saleh dari para wali Allah dapat
diposisikan secara proporsional dengan tidak mencapuradukan
antara mereka dengan kaum sufi gadungan yang notabene orang-
1
orang sesat .
Demikian pula Imam al-Qusyairi dengan kitab tasawuf
fenomenalnya, ar-Risâlah al-Qusyairiyyah, beliau mengatakan bahwa
yang mendorongnya menuliskan kitab tersebut adalah untuk
membedakan antara sifat-sifat kaum sufi sejati dari kaum sufi
gadungan. Pada pembukaan kitabnya ini Imam al-Qusyairi menulis
sebuah sub judul; “Dawâfi’ Ta’lîf Hâdzihi ar-Risâlah (Sebab-sebab
yang mendorong dituliskan risalah ini)”, bahwa salah satunya
2
untuk tujuan tersebut .
1 Abu Nu’aim, Hilyah al-Auliyâ’, j. 1, h. 3
2 Lihat al-Qusyairi, ar-Risâlah al-Qusyairiyyah, h. 27-28. Tentang pembagian
dua kelompok kaum sufi baca pula karya al-Hâfizh Ibn al-Jauzi (w 579 H), dalam
kitabTalbîs Iblîs, h. 165-175