Page 493 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 493
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 491
“Dan Dia Allah Yang membimbing orang-orang yang saleh” (QS.
al-A’raf: 496)
Hal ini pula yang membedakan antara para wali Allah dengan para
nabi Allah. Karena para nabi Allah akan selalu terpelihara
kekufuran dan dari perbuatan dosa besar ataupun dosa kecil yang
mengandung unsur kerendahan jiwa (ma’shûm). Sementara para
wali Allah hanya terpelihara dari kekufuran saja (mahfûzh).
Dengan demikian karamah adalah perkara-perkara yang
berada di luar kebiasaan manusia yang nampak dari seorang wali
Allah, yang hal tersebut tanpa diikuti dengan pengakuan kenabian.
Karena bila diikuti dengan pengakuan kenabian maka perkara
tersebut dinamakan mu’jizat. Karamah juga berbeda dengan al-
Irhâsh. Karena al-Irhâsh adalah perkara-perkara yang berada di luar
kebiasaan manusia yang nampak dari seorang yang akan menjadi
nabi Allah sebelum turun wahyu kepadanya. Seperti bebatuan di
wilayah Mekah yang mengucapkan salam kepada Rasulullah
sebelum turun wahyu kepadanya. Karamah juga berbeda dengan al-
Ma’ûnah. Karena al-Ma’ûnah dapat terjadi dari setiap orang muslim
awam sebagai pertolongan Allah baginya. Demikian pula Karamah
berbeda dengan al-Ihânah. Karena al-Ihânah adalah perkara yang
berada di luar kebiasaan manusia yang timbul dari seorang yang
tidak beriman. Seperti Musailamah al-Kadzdzab yang meludahi
pada sebuah sumur hingga air di dalamnya menjadi tawar dan
menjadi layak untuk diminum.
Di antara dalil dari teks-teks syari’at yang menunjukkan
adanya karamah yang dapat timbul di tangan para wali Allah,
adalah firman-Nya tentang Ashhâb al-Kahfi: