Page 488 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 488

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 486

                                 ِ
                      ِ ِ
                                           ِ
                                                ِ
                                                             ِ
                     اَّمٍ وَأ ءامْ لا نم ان يَ لع اوضيفَأ نَأ ةَّنْ لْا باحصَأ راَّنلا باحصَأ ىدنَو َ
                                              ْ
                                                                           َ َ
                                   َْ َ ُ
                                                                  ُ َ ْ
                                                 َ َ َ ْ
                            َ َ
                        ْ
                                            ِ
                                                                 ِ
                                           ِ
                          )    54  :فارعلْا(     نيرفاَ كْ لا ىَ لع امهمرح  َّ للَّا َّ نإ اوُ لاق  َّ للَّا مُ كقزر َ
                                                                     َ
                                                         َّ
                                                                            ََ
                                                   َ َ َُ َ َ
                                                                      ُ ُ
                                         َ
                  “Dan penduduk neraka memanggil penduduk surga: Berilah
                  kami sedikit air meinum atau dari apa yang dirizkikan oleh
                  Allah kepada kalian. Penduduk surga berkata: Sesungguhnya
                  Allah  telah  mengharamkannya  atas  orang-orang  kafir”  (QS.
                  al-A’raf: 54)

                  Masih dalam kitab Jawâhir al-Ma’ânî, juga disebutkan bahwa
           orang-orang  kafir,  orang-orang  zhalim,  dan  para  pelaku  maksiat
           serta  para  pelaku  dosa  besar  adalah  orang-orang  yang  sedang
           mengerjakan  perintah  Allah,  mareka  bukan  orang-orang  yang
           keluar  dari  perintah  Allah.  Juga  di  dalam  kitab  ini  disebutkan
           bahwa  seorang  Syaikh  yang  sempurna  dimungkinkan  baginya
           untuk pindah dari satu raga kepada raga orang lain, dan ia dapat
           berbuat apapun yang ia kehendaki dengan raga orang lain tersebut.
           Juga disebutkan bahwa  maqâm  Syaikh Ahmad at-Tijani tidak  akan
           dapat  diraih  oleh  siapapun  dari  para  wali  Allah,  bahkan  hanya
           untuk  didekati  sekalipun,  tidak  akan  pernah  bisa.  Karenanya,
           menurut  kitab  Jawâhir  al-Ma’ânî  ini,    seluruh  para  wali  Allah  di
           muka bumi ini, dari mulai masa sahabat nabi hingga masa sekarang
           ini tidak akan pernah ada yang dapat meraih maqâm Syaikh Ahmad
           at-Tijani ini.
                  Kemudian  dalam  kitab  al-Ifâdah  al-Ahmadiyyah  disebutkan
           bahwa  tingkatan  orang-orang  dari  kelompok  at-Tijaniyyah  ini  jika
           dibanding  seluruh  wali  Quthub  maka  tidak  akan  pernah  dapat
           sejajar,  bahkan  para  wali  Quthub  tersebut  tidak  akan  pernah
   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493