Page 487 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 487
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 485
merupakan kesesatan, sebuah bacaan shalawat yang tidak akan
pernah dibaca oleh seorang yang hanya sedikit saja mengerti tauhid.
Sebab makna kalimat ini berarti menjadikan Dzat Allah sebagi dzat
Nabi Muhammad dan menjadikan dzat nabi Muhammad sebagai
Dzat Allah. Ini merupakan akidah hulûl yang telah disepakati
kesesatannya oleh seluruh ulama.
Dalam kitab mereka yang berjudul Jawâhir al-Ma’ânî
disebutkan bahwa bacaan satu kali Shalawât Fâtih menyamai seluruh
bacaan tasbih yang dibaca di muka bumi ini, atau menyamai bacaan
takbir yang dibaca di seluruh permukaan bumi ini. Bahkan mereka
menyebutkan bahwa bacaan shalawat tersebut menyamai bacaan al-
Qur’an sebanyak 6.444 kali khataman. Na’ûdzu Billâh.
Masih dalam kitab berjudul Jawâhir al-Ma’ânî, mereka juga
mengatakan bahwa kelak orang-orang kafir di neraka nanti akan
mendapatkan kenikmatan. Yaitu, bahwa pada saat-saat tertentu
penduduk neraka tersebut akan pingsan dan mereka tidak
merasakan suatu apapun, seperti halnya orang yang sedang
tertidur. Saat itulah akan didatangkan kepada mereka berbagai
makanan dari buah-buahan. Kemudian mereka akan makan,
minum, dan bersenang-senang. Namun kemudian secara tiba-tiba
mereka akan sadar dari kesenangnanya tersebut hingga mereka
kembali disiksa. Dalam kitab Jawâhir al-Ma’ânî ini disebutkan bahwa
hal itu adalah salah satu bentuk kenikmatan yang diberikan kepada
para penduduk neraka.
Pernyataan semacam ini jelas menyalahi teks-teks al-Qur’an
dan hadits. Di antaranya firman Allah: