Page 485 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 485
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 483
masyarakat Maroko. Setelah peperangan mereda perpecahan mulai
timbul di antara para pengikut at-Tijaniyyah karena perbedaan
pendapat di antara mereka tentang kandungan-kandungan karya
Syaikh Ahmad at-Tijani. Dan orang yang pertama kali datang
membawa karya-karya yang telah mengalami reduksi tersebut
adalah orang-orang at-Tijaniyyah dari Fas. Kemudian datang orang-
orang at-Tijaniyah dari Sudan yang menganggap tarekat mereka
masih murni, dan hendak meluruskan tarekat at-Tijaniyyah yang
berada di wilayah lainnya. Namun, alih-alih meluruskan malah
perpecahan dan kesesatan dalam tarekat tersebut semakin meluas.
Ketika Syaikh Ibrahim Saleh ditanya tantang kesesatan-
kesesatan yang terkandung dalam kitab-kitab at-Tijaniyyah yang
tersebar sekarang, --di antaranya seperti pernyataan mereka bahwa
dengan hanya satu kali membaca shalawât Fâtih maka hal itu telah
menyamai bacaan mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak 6.444 kali
lipatnya--, beliau menjawab: “Shalawât Fâtih tersebut tidak akan
pernah menyamai walaupun terhadap satu huruf dari al-Qur’an” 460 .
Kemudian Syaikh Ibrahim Saleh juga memperlihatkan karya-karya
orisinil Syaikh Ahmad at-Tijani yang masih berupa manuskrif dan
ditulis dengan tangan beliau sendiri, di mana kandungannya adalah
faham akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Kenyataan ini juga dapat dikuatkan dengan koran harian
Prancis “Lapresse Libre” yang diterbitkan di negara Aljazair. Bahwa
pada hari sabtu 16 Mei atau 28 Dzul Hijjah tahun 1350 Hijriah,
pucuk pimpinan at-Tijaniyyah tertinggi saat itu, benama
460 Lafazh Shalawât Fâtih sebagai berikut: Allâhumma Shalli ‘Alâ Sayyidinâ
Muhammad al-Fâtih Limâ Ughliq Wa al-KHatim Limâ Sabaq Nâshir al-Haq Bi al-Haq
Wa al-Hâdî Ila Shirâthik al-Mustaqîm Wa ‘Alâ Âlih Wa Shahbih Haqqa Qadrih Wa
Miqdârih al-‘Azhîm”.