Page 482 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 482
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 480
terlebih menganggapnya sebagai orang kafir. Di samping bahwa
hadits Haritsah ini adalah hadits yang masyhur.
Dalil kuat lain yang dapat dijadikan sandaran dalam hal ini
adalah firman Allah tentang nabi Yusuf, bahwa beliau berkata
kepada penguasa saat itu:
ِ
ِ
ِ
ِِ
) 55 :فسوي( ميلع ٌ ظيفح نيإ ِ ضرَْ لْا ِ نئازخ ىَ لع ِ نيْ لعجا
ٌ َ
َ
َ ّ
َ ْ
ََ
ْ
“Jadikanlah saya -pengurus- atas barang-barang bumi,
karena saya adalah seorang yang dapat memelihara dan
memiliki pengetahuan”. (QS. Yusuf: 55)
Adakah pengakuan nabi Yusuf bahwa dirinya sebagai seorang hafîzh
(seorang yang dapat memelihara) dan sebagai ‘alîm (yang
mengetahui) bermakna kebalikannya? Jika bermakna kebalikannya
berarti dusta besar ketika ia berkata “Innî hafîzh ‘alîm…”!. Lalu
adakah kedustaan semacam ini layak bagi kedudukan seorang
nabi?!
Asy-Syaikh Abd al-Wahhab asy-Sya’rani dalam Lathâ’if al-
Minan Wa al-Akhlâq berkata:
“al-Imâm al-‘Allâmah Umar ibn Muhammad al-Isybili
al-Asy’ari dalam kitabnya berjudul Lahn al-‘Awâm berkata:
“Hindarilah untuk mengamalkan beberapa bagian dari kitab
Ihyâ’ al-Ghazali, kitab al-Nafkh Wa al-Taswiyah, dan beberapa
kitab karyanya dalam masalah-masalah fiqih, karena
kemungkinan itu adalah sisipan-sisipan palsu di dalamnya,
atau mungkin juga al-Ghazali menuliskannya di awal-awal
kehidupan ilmiahnya yang kemudian beliau melepaskan