Page 479 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 479

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 477

           d.  Kedustaan Yang Dinisbatkan Kepada Imam al-Ghazali
                  Al-Ghazali  adalah  sosok  ulama  yang  sangat  besar.  Di
           samping      sebagai    ulama    yang     sangat    produktif    dengan
           menghasilkan  berbagai  karya  dalam  berbagai  disiplin  ilmu,  beliau
           juga dikenal sebagai sufi agung kenamaan. Dengan demikian karya-
           karya  yang  beliau  tulis  tidak  hanya  sebatas  normatif  atau  hanya
           tulisan di atas kertas saja, tapi juga beliau adalah sosok representatif
           yang  secara  praktis  mengamalkan  apa  yang  dituliskanya  dalam
           karya-karyanya  tersebut.  Artinya  setiap  jengkal  ajaran  tasawuf
           terapresiasikan  dalam  sosok  al-Ghazali  dalam  berbagai  aspeknya.
           Secara  lebih  detail,  perjalanan  al-Ghazali  dalam  mendaki  maqâmat
           dan ahwâl telah beliau ungkapkan sendiri dalam sebuah karya yang
           termasuk  salah  satu  karya  di  masa  akhir  hayatnya,  berjudul  al-
           Munqidz Min al-Dlalâl.
                  Di  antara  karya  al-Ghazali  yang  cukup  mendapatkan
           apresiasi  besar  di  semua  kalangan  orang  Islam  adalah  kitab
           penomenalnya  yang  berjudul  Ihyâ’  Ulûm  al-Dîn.  Namun  kitab  ini
           dalam perjalanan sejarahnya melewati cukup banyak hambatan dan
           rintangan.  Selain  bab  Qawâ’id  al-‘Aqâ’id  Fi  al-Tauhîd,  beberapa  bab
           lainnya dari kitab Ihyâ’ ini ada kemungkinan telah dimasuki sisipan-
           sisipan  dari  tangan-tangan  yang  tidak  bertanggung  jawab.
           Keniscayaan  semacam  ini  bukan  suatu  yang  mustahil.  Karena
           sesungguhnya  setiap  manusia,  selain  Rasulullah,  tidak  terpelihara
           dari kemungkinan jatuh dalam kesalahan-kesalahan, demikian pula
           kemungkinan ini berlaku pada kitab-kitab hasil karya para ulama.
           Adanya perbedaan pendapat di antara para ulama mujtahid dalam
           istinbâth  hukum,  atau  adanya  tradisi  “munâqasyah”  terhadap
           pendapat-pendapat yang dianggap salah dari sebagian ulama oleh
           sebagian  ulama  yang  lain  yang  lebih  kompeten  adalah  di  antara
   474   475   476   477   478   479   480   481   482   483   484