Page 497 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 497

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 495

               “Dan tetapkanlah adanya karamah bagi para wali Allah. Dan siapa
               yang menafikannya maka tolaklah pendapatnya tersebut”.

                  Imam  Ahmad  ibn  Hanbal  dan  para  ulama  sufi  lainnya
           berkata:  “Bi  Dzikr  al-Shâlihin  Tatanazzal  al-Rahamât  (Dengan
           menyebut-nyebut  orang  saleh  maka  rahmat-rahmat  Allah  akan
           turun)”.  Kemudian  Abu  Nu’aim  dalam  Hilyah  al-Auliyâ’
           menyebutkan bahwa di antara sifat-sifat kaum sufi adalah “Subbâq
           al-Umam  Wa  al-Qurûn  Wa  Bi  Ikhlâshihim  Yumtharûn  Wa
           Yunsharûn…”    463 . Artinya bahwa para wali Allah adalah orang-orang
           terkemuka dalam setiap kehidupan manusia dan setiap zaman, dan
           karena berkat keikhlasan doa mereka maka seluruh umat manusia
           di beri hujan oleh Allah dan diberi kemenangan.
                  Imam Ahmad ar-Rifa’i dalam al-Burhân al-Muayyad berkata:

                  “Rapatkanlah  diri  kalian  dengan  para  wali  Allah.  Karena
               mereka sebagaimana  difirmankan  dalam ayat-Nya:  “Sesungguhnya
               para  wali  Allah  tidak  ada rasa  takut atas mereka  dan  tidak pula  mereka
               bersedih. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa”. (QS.
               Yunus:  63).  Seorang  wali  adalah  seorang  yang  mencintai  Allah,
               beriman  dengan-Nya  dan  bertakwa  kepada-Nya.  Maka  janganlah
               kalian  memusuhi  seorang  yang  mencintai  Allah.  Dalam  beberapa
               kitab  hadits  diriwayatkan,  bahwa  Allah  berfirman:  “Siapa  yang
               memusuhi  (menyakiti)  wali-Ku  maka  telah  Aku  umumkan  kepadanya
               untuk  memeranginya”.  (HR.  Ahmad).  Allah  akan  menghancurkan
               orang yang menyakiti para wali-Nya. Dan Allah akan memuliakan,
               menjaga  dan  menolong  orang  yang  memuliakan  para  wali-Nya.



                 463  Lihat Abu Nu’aim, Hilyah…, j. 1, h. 8
   492   493   494   495   496   497   498   499   500   501   502