Page 501 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 501

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 499

           berkata: “Maukah engkau jika saya menulis surat kepada gubernur
           Kufah supaya dia memuliakanmu?”. Uwais menjawab: “Tidak, aku
           lebih senang berada dalam kumpulan orang-orang”.
                  Al-Hâfizh  Abu  Nu’aim  dalam  kitab  Hilyah  al-Auliyâ’
           meriwayatkan       bahwa     Rasulullah     dalam     haditsnya     telah
           menyebutkan  sifat-sifat  Uwais  al-Qarani.  Di  antara  sifat-sifat
           tersebut  ialah  bahwa  beliau  adalah  seorang  yang  berperawakan
           tegap,  dada  bidang,  berwarna  sangat  kecoklatan,  dagu  selalu
           tertunduk  menempel  ke  dadanya,  pandangan  selalu  tertuju  ke
           tempat  sujud,  tangan  kanannya  selalu  diletakkan  di  atas  tangan
           kirinya,  selalu  dalam  keadaan  membaca  al-Qur’an,  menangisi  diri
           sendiri,  memakai  kain  sarung  yang  berasal  dari  wol  kasar,  tidak
           dikenal  di  penduduk  bumi  namun  sangat  dikenal  di  penduduk
           langit  (para  Malaikat),  jika  ia  bersumpah  atas  nama  Allah  maka
           benar-benar  akan  terkabulkan,  di  bawah  bahu  sebelah  kanannya
           terdapat  kulit  putih  seukuran  kepingan  dirham,  dan  kelak  di  hari
           kiamat  para  ahli  ibadah  akan  diperintah  untuk  segera  masuk  ke
           surga, kecuali Uwais. Kepadanya akan dikatakan: “Berhenti engkau,
           berikan  syafa’atmu  (pertolongan)  terlebih  dahulu  kepada  orang
           lain”. Uwais kemudian memberikan syafa’at kepada banyak orang
           sejumlah  orang-orang  kabilah  Rabi’ah  dan  kabilah  Mudlar.
           Kemudian  Rasulullah  berkata  kepada  Umar  ibn  al-Khaththab  dan
           Ali ibn Abi Thalib: “Jika kalian bertemu dengannya maka mintalah
           kepadanya  untuk  beristighfar  kepada  Allah  bagi  kalian”.  Sekitar
           sepuluh tahun Umar dan ‘Ali tidak pernah bertemu dengan Uwais,
           sebelum kemudian setelah itu baru dapat bertemu dengannya.
                  Al-Hâfizh  Ibn  Hajar  al-Asqalani  dalam  Lisân  al-Mîzân
           meriwayatkan  dari  Hammad  ibn  Salamah  dari  al-Jariri  dari  Abi
   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506