Page 504 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 504
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 502
Tentang tahun wafatnya terdapat perselisihan pendapat
ulama. Satu pendapat menyatakan beliau wafat di Jabal Abi Qubais
di Mekah. Pendapat lain menyatakan di Damaskus. Pendapat
lainnya menyebutkan beliau wafat di saat perang Shiffin
(peperangan antara Mu’awiyah dan Ali ibn Abi Thalib), yang saat
itu beliau berada di kelompok ‘Ali.
Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lâm al-Nubalâ’ menyebutkan
bahwa setelah berita tentang Uwais dikenal banyak orang karena
telah bertemu dengan Umar ibn al-Khaththab, ia menghilang begitu
saja tanpa ada yang mengetahuinya. Baru kemudian diketahui
kembali keberadaannya di masa khalifah Ali ibn Abi Thalib di saat
terjadi perang Shiffin. Dan Uwais mati syahid dalam perang Shiffin
ini karena berada di kelompok Ali ibn Abi Thalib; sebagai khalifah
yang sah saat itu. Setelah meninggal, ketika diperiksa jasadnya
ternyata didapati sekitar empat puluh lebih luka yang mematikan.
Pendapat adz-Dzahabi ini sejalan dengan apa yang telah
ditulis oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak ‘Alâ al-Shahîhain.
Diriwayatkan dari Ashbagh ibn Nubatah, bahwa ia berkata: Aku
melihat Ali ibn Abi Thalib saat terjadi perang Shiffin berkata: “Siapa
yang mau membaiatku untuk berani mati dalam perang ini?”.
Kemudian ada 99 orang maju ke depan hendak membaiatnya. ‘Ali
berkata: “Mana satu orang lagi untuk melengkapinya?”. Tiba-tiba
seseorang dengan pakaian dari wol dengan kepala gundul maju dan
membaiatnya, yang ternyata orang tersebut adalah Uwais al-Qarani.
Setelah itu kemudian turun ke medan perang hingga Uwais
mendapatkan mati syahid dalam perang tersebut.
Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ulama. Artinya bahwa
Uwais meninggal secara syahid di saat perang Shiffin, dan beliau
saat itu berada di kelompok Ali ibn Abi Thalib. Pendapat ini juga