Page 529 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 529
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 527
Dalam kesempatan lain, di antara yang menunjukkan sikap
tawadlu’-nya, Sirri as-Saqthi pernah berkata: “Aku berharap agar
meningggal di luar kota Baghdad karena aku khawatir bila mati di
Baghdad tanah kota ini tidak mau menerimaku hingga terlihatlah
aibku oleh seluruh manusia”.
Suatu hari Sirri as-Saqthi berkata kepada al-Junaid al-
Baghdadi: “Aku tahu jalan yang pendek menuju surga”. Al-Junaid
bertanya: “Apakah itu?”. Sirri as-Saqthi menjawab: “Jangan minta
suatu apapun kepada orang lain, jangan mengambil suatu apapun
dari orang lain, dan jangan memiliki suatu apapun hingga engkau
harus memberi kepada orang lain”.
Di antara nasehat as-Sirri as-Saqthi mengatakan: “Barang
siapa menginginkan keselamatan agamanya, tenang jiwanya, dan
sedikit keresahannya maka hendaklah ia menghindari manusia.
Karena sekarang ini adalah masa untuk ‘uzlah”. Beliau juga berkata:
“Seorang yang memiliki kekuatan basar adalah dia yang dapat
mengalahkan nafsunya. Seorang yang tidak mempu mengendalikan
dirinya sendiri maka ia lebih tidak mampu untuk mengendalikan
orang lain”. Juga berkata: “Di antara tanda-tanda seorang hamba
yang tertipu adalah orang yang tidak mampu mengenali aibnya
sendiri, sementara ia dapat mengenali aib orang lain”. Juga berkata:
“Ada tiga tanda murka Allah atas seorang hamba; bila orang
tersebut banyak bermain, banyak mengolok-olok, dan banyak
membicarakan keburukan orang lain (ghîbah)”.
Sirri as-Saqthi wafat pada tahun 253 Hijriah atau 867 Masehi.
Pendapat lain mengatakan tahun 251 Hijriah. Dimakamkan di
Baghdad, hingga sekarang makamnya banyak diziarahi orang-orang
Islam.
Amaddanâ Allah Min Amdâdih.