Page 531 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 531

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 529

           Dengan  terkejut  Bisyr  bangun  dari  tidurnya  dan  saat  itu  pula  ia
           langsung bertaubat.
                  Bisyr al-Hafi mengambil riwayat hadits di antaranya kepada
           Ibrahim ibn Sa’ad az-Zuhri, Abdullah ibn al-Mubarak, Syuraik ibn
           Abdillah, Hammad ibn Yazid, Abd ar-Rahman ibn Zaid ibn Aslam,
           dan ulama besar lainnya. Sementara yang mengambil riwayat hadits
           darinya juga sangat banyak, di antaranya Ibrahim ibn Hasyim ibn
           Misykan,  Nu’aim  ibn  al-Haidlam,  Nashr  ibn  Manshur  al-Bazzar,
           Muhammad ibn al-Mutsanna, Sirri as-Saqthi, Ibrahim ibn Hani’ al-
           Naisaburi, dan ulama besar lainnya.
                  Bisyr  al-Hafi  adalah  salah  seorang  ulama  Salaf  terkemuka.
            Keilmuan, ketakwaan, zuhud dan sikap wara’ pada dirinya benar-
            benar telah benar-benar mencapai puncaknya. Beliau memiliki tiga
            orang  saudara  perempuan  yang  juga  memiliki  sifat  yang  sama
            dengan  dirinya.  Dari  saudara-saudaranya  tersebut  Bisyr  al-Hafi
            belajar  sikap  zuhud,  wara’  dan  dalam  banyak  hal.  Ibn  Khallikan
            meriwayatkan  bahwa  suatu  hari  datang  seorang  perempuan
            menghadap  Imam  Ahmad  ibn  Hanbal  handak  meminta  fatwa.
            Perempuan  tersebut  berkata:  “Wahai  Abu  Abdillah,  saya  adalah
            seorang  perempuan  penenun  di  malam  hari.  Terkadang  saya
            menenun di bawah cahaya lampu dan terkadang di bawah cahaya
            bulan.  Haruskah  aku  menerangkan  kepada  para  pembeli  hasil
            tenunanku antara yang di bawah cahaya lampu dan yang di bawah
            cahaya  bulan?”.  Ahmad  ibn  Hanbal  menjawab:  “Jika  keduanya
            memiliki perbedaan, maka harus dijelaskan kepada pembeli!”. Lalu
            perempuan  tersebut  bertanya  kepada  Imam  Ahmad  beberapa
            permasalahan  lainnya,  kemudian  pulang.  Tiba-tiba  Ahmad  ibn
            Hanbal  berkata  kepada  putranya;  Abdullah:  “Aku  tidak  pernah
            mendengar  siapapun  bertanya  dengan  pertanyan-pertanyaan  --
   526   527   528   529   530   531   532   533   534   535   536