Page 535 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 535

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 533

           ‘Unwan  ibn  Yusuf,  pendapat  lain  mengatakan;  Hatim  ibn  Yusuf.
           Beliau  berasal  dari  penduduk  Balkh  yang  dikenal  sebagai
           perkampungan  sufi.  Hatim  lama  bergaul  dengan  Syaqiq  al-Balkhi
           dan mengambil riwayat hadits darinya juga dari Syidad ibn Hakim
           al-Balkhi.  Di  antara  murid-murid  Hatim  adalah  Ahmad  ibn
           Hadlrawaih,  Hamdan  ibn  Dzunnun,  Muhammad  ibn  Faris  al-
           Balkhiyan dan lainnya.
                  Hatim al-Asham adalah salah seorang sufi terkemuka dalam
           sikap  wara’,  zuhud,  dan  tawakal.  Di  antara  yang  menunjukkan
           kebaikan  akhlaknya  dan  kehalusan  jiwanya,  seperti  yang
           diriwayatkan  Ibn  Khallikan  dalam  Wafayât  al-A’yân,  adalah  saat
           beliau  kedatangan  seorang  perempuan  yang  hendak  menanyakan
           masalah-masalah  agama.  Tiba-tiba  di  hadapan  Hatim  perempuan
           tersebut  mengeluarkan  bunyi  kentut.  Wajah  perempuan  tersebut
           menjadi merah karena rasa malu. Ketika perempuan tersebut mulai
           bicara  hendak  menyampaikan  kepentingannya,  Hatim  berkata
           kepadanya: “Keraskan suaramu!”. Maka tenanglah hati perempuan
           tersebut  karena  menyangka  bahwa  Hatim  “sedikit  tuli”  dan  tidak
           mendengar  suara  kentutnya.  Dari  peristiwa  ini,  demi  menjaga
           kehormatan  perempuan  tersebut,  Hatim  terus  menerus  berpura-
           pura tuli hingga beliau digelari dengan al-Asham (seorang yang tuli).
                  Hatim  datang  ke  kota  Baghdad  di  masa  hidup  Ahmad  ibn
           Hanbal. Abu Ja’far al-Harawi meriwayatkan bahwa suatu waktu ia
           bersama Hatim pergi melaksanakan ibadah haji. Pulang dari ibadah
           haji keduanya  lalu ke  Baghdad. Hatim  berkata kepada Abu Ja’far:
           “Wahai Abu Ja’far saya ingin bertemu dengan Ahmad ibn Hanbal”.
           Lalu kami bertanya-tanya mencari rumahnya. Setelah bertemu maka
           Ahmad  ibn  Hanbal  menyambut  kami  dengan  hangat.  Di  tengah
           pembicaraan Ahmad berkata: “Wahai Hatim beritahukan cara agar
   530   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540