Page 537 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 537

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 535

           ditentukan  Allah  di  muka  bumi  ini  akan  terjadi”.  Orang  yang
           bertanya kemudian berkata: “Sebaik-baiknya bekal adalah bekalmu
           wahai Hatim dan dengan bekalmu itu engkau akan melewati segala
           kesulitan di akhirat kelak”.
                  Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Hatim berkata: “Kami
           suatu  ketika  di  tengah  peperangan  melawan  pasukan  Turki,  tiba-
           tiba seorang tentara turki melemparku dengan tombak hingga aku
           terjatuh  dari  kuda  dalam  posisi  terlentang.  Tentara  tersebut  lalu
           menginjak  dadaku  sambil  menarik  janggutku.  Ia  mengeluarkan
           pisau hendak menyembelihku. Yang ada di dalam pikiranku saat itu
           bukan  tentara  tersebut  dan  pisaunya  yang  sudah  terhunus.  Aku
           hanya berfikir tentang ketentuan Allah, maka aku katakan kepada
           diriku:  “Ya  Allah  jika  engkau  telah  menentukan  bahwa  aku  mati
           tersembelih  di  sini  maka  saya  adalah  milik-Mu  dan  hamba-Mu”.
           Dalam keadaan demikian tiba-tiba melesat sebuah anak panah yang
           dilempar orang-orang Islam persis menancap di lehernya”.
                  Abu Abd ar-Rahman al-Sullami dalam Thabaqât ash-Shûfiyyah
           meriwayatkan  bahwa  Hatim  berkata:  “Setiap  pagi  pasti  ada  setan
           yang  mengganggu  dengan  berkata  kepadaku:  “Apa  yang  akan
           engkau makan? Pakaian apa yang akan engkau kenakan? Di mana
           engkau akan tinggal?”, maka aku menjawabnya: Makananku adalah
           kematian,  pakaianku  adalah  kain  kafan,  dan  tempat  tinggalku
           adalah kuburan”.
                  Di  antara  nasehat  yang  dikemukakan  Hatim  al-Asham
           adalah:  “Hendaklah  bagi  siapapun  yang  ingin  masuk  dalam  jalan
           kami ini (tasawuf) menjadikan empat kematian pada dirinya; mati
           putih,  mati  hitam,  mati  merah,  dan  mati  hijau.  Mati  putih  adalah
           lapar,  mati  hitam  adalah  menahan  segala  kesusahan,  mati  merah
   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541   542