Page 568 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 568
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 566
serta mengambil tarekat darinya, maka dapat dipastikan bahwa
ajaran-ajaran yang disebarkan Syaikh Yusuf di bagian timur
Nusantara adalah ajaran Ahlussunnah; dalam akidah madzhab
Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan dalam fikih madzhab Imam
Muhammad ibn Idris as-Syafi’i.
Kepastian bahwa Syaikh Yusuf seorang sunni tulen juga
dapat dilihat dari perjalanan ilmiah beliau yang dilakukan ke
Negara Yaman. Di negara ini Syaikh Yusuf belajar kepada tokoh-
tokoh terkemuka saat itu. Di negara ini pula Syaikh Yusuf
mendapatkan berbagai ijazah tarekat mu’tabarah. Di antaranya
tarekat al-Naqsyabandiyyah, tarekat al-Syatariyyah, tarekat as-
Sadah al-Ba’alawiyyah, tarekat al-Khalwatiyyah dan lainnya.
Latar belakang keilmuan Syaikh Yusuf ini menjadikan
penyebaran tasawuf di di wilayah Sulawesi benar-benar
dilandaskan kepada akidah Ahlussunnah. Ini dikuatkan pula
dengan karya-karya yang ditulis Syaikh Yusuf sendiri, bahwa
orientasi karya-karya tersebut tidak lain adalah Syafi’iyyah
Asy’ariyyah. Kondisi ini sama sekali tidak memberikan ruang
kepada akidah hulûl atau ittihâd untuk masuk ke wilayah
“kekuasaan” Syaikh Yusuf al-Makasari.
Akhirnya, ada beberapa poin yang hendak penulis
ungkapkan dalam bab ini. Penulis tidak hendak menyimpulkan
keseluruhan tulisan ini yang notabene kesemuanya merupakan
intisari bahwa Ibn Arabi bebas dari akidah hulûl dan wahdah al-
wujûd. Sebab, yang telah penulis kutip dari berbagai pernyataan Ibn
Arabi dalam berbagai karyanya tentang tanzîh lebih dari cukup
untuk membuktikan hal itu. Ada beberapa poin lebih urgen untuk
kita jadikan kesimpulan sekaligus pelajaran dari penjelasan-
penjelasan di atas, sebagai berikut: