Page 571 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 571
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 569
secara ilmiah. Kerena itu status penilaian hukum yang
dikemukakan para ahli fiqih memiliki tingkatan-tingkatan
tersendiri. Bisa jadi satu pendapat sangat dikuatkan atas
pendapat lainnya, karena pendapat tersebut dikemukakan oleh
orang yang lebih kapabel dan lebih ahli. Adanya tingkatan dari
mulai tingkatan tertinggi; Mujtahid Muthlaq, kemudian di
bawahnya; Ashhâb al-Wujûh, kemudian Ashhâb al-Tarjîh,
kemudian al-Naqalah, adalah bukti konkrit dari adanya tingkatan
para ulama yang menyebabkan perbedaan tingkat kekuatan
pendapat di antara mereka.
Inilah bentuk pengamalan terhadap hadits Rasulullah yang
menyatakan bahwa agama adalah nasehat. Dan tentunya
termasuk dalam pengertian hadits ini adalah menjelaskan
kepada orang-orang Islam tentang beberapa praktek maupun
keyakinan yang menyalahi ajaran agama Islam. Jika dalam
perniagaan atau perdagangan kita menemukan orang-orang
pelaku penipuan, maka kita memiliki kewajiban untuk
menjelaskan kepada orang banyak akan para prilaku penipuan
tersebut. Terlebih lagi dalam urusan agama, bila kita
menemukan orang-orang yang merusak ajaran-ajarannya, maka
kewajiban kita untuk menjelaskan dan memerangi faham-faham
orang tersebut lebih besar lagi.
2. Terkait dengan pelajaran poin nomor satu di atas, di akhir-akhir
ini tidak sedikit orang-orang yang mengaku dirinya sebagai sufi,
merasa telah mendapat maqam tertentu, memakai pakaian
kebesaran layaknya sufi sejati, menggelungkan surban besar
(‘Imâmah) di atas kepala, memelihara janggut tebal dan panjang
dengan warna putih walaupun warna tersebut berasal dari
semir, mengaku dirinya sebagai mursyid tarekat, dan berbagai