Page 570 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 570
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 568
karena Muhammad ibn Ishaq seringkali meriwayatkan hadits-
hadits yang tidak memiliki dasar 503 .
Simak pula Imam Syafi’i, perintis madzhab Syafi’i, yang
menyatakan bahwa Haram ibn Utsman adalah seorang pendusta
dalam periwayatan-periwayatannya. Dan karenanya Imam
Syafi’i berkata: “Mengambil riwayat dari Haram adalah haram”.
Dalam kesempatan lain Imam Syafi’i berdebat dengan Hafsh al-
Fard, salah seorang pemuka Mu’tazilah, setelah berdebat
panjang Imam Syafi’i berkata kepada Hafsh: “Kamu telah
menjadi seorang yang kafir kepada Allah Yang Maha Agung” 504 .
Demikian pula yang telah dilakukan oleh Imam Ahmad ibn
Hanbal. Beliau menilai bahwa kitab-kitab hasil karya al-Wâqidi
penuh dengan kedustaan. Dalam satu kesempatan Imam Ahmad
berkata: “al-Waqidi adalah tiang kedustaan” 505 .
Lihat pula biografi Imam Abu Hanifah yang beliau penuhi
dengan kegigihan membela akidah Ahlussunnah. Beliau
melakukan perjalanan lebih dari dua puluh kali pulang pergi
antara Bashrah dan Baghdad hanya untuk memerangai faham-
faham Mu’tazilah. Padahal jarak antara dua kota tersebut pada
masanya harus ditempuh berminggu-minggu dengan banyak
kendala dan rintangan 506 .
Demikian pula di kalangan ahli fiqih. Menyalahkan satu
pendapat atas pendapat orang lain adalah tradisi klasik yang
bertujuan untuk menjaga kemurnian ajaran syari’at. Tentunya
selama persoalan perbedaan pendapat tersebut didudukan
503 al-Habasyi, Sharîh al-Bayân…, j. 1, h. 14
504 Ibid. Mengutip dari al-Baihaqi, Manâqib asy-Syâfi’i…, j. 1, h. 407
505 Ibid.
506 al-Habasyi, ad-Durrah al-Bahiyyah…, h. 49