Page 73 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 73

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 71

                  Imam Abdullah ibn al-Mubarak berkata:

                                                                       ِ
                                     ءاش ام ءاش نم  َ لاقَ ل دانسلْا لَّ وَ ل ِ نيدلا نم دانسلْا
                                                                  ّ
                                                           َ
                                   َ
                                          َ
                                                  َ ُ َْ
                                                              ْ ْ
                                                                      َ ُ َْ
                                      َ َ
                                 َ
                                            ْ َ
                  “Sanad  adalah  bagian  dari  agama,  jika  bukan  karena  sanad
                  maka setiap orang benar-benar akan berkata -tentang urusan
                  agama- terhadap apapun yang ia inginkan”.

                  Tasawuf  tidak  berbeda  dengan  ilmu-ilmu  lainnya,  ia
           memiliki  sanad  yang  bersambung  hingga  Rasulullah.  Dengan
           demikian,  pendapat  sebagian  orang  yang  mengatakan  bahwa
           tasawuf  adalah  sesuatu  yang  baru,  bid’ah  sesat,  atau  ajaran  yang
           tidak  pernah dibawa oleh Rasulullah, adalah pendapat yang  tidak
           memiliki      dasar     sama      sekali.    Adanya      sanad     dapat
           mempertanggungjawabkan kebenaran tasawuf ini. Dan keberadaan
           sanad  ini  sekaligus  sebagai  bantahan  terhadap  pembenci  tasawuf,
           bahwa  kebencian  mereka  tidak  lain  adalah  karena  didasarkan
           kepada hawa nafsu dan kerena mereka sendiri tidak memiliki sanad
           dalam keilmuan dan dalam cara beragama mereka.
                  Adapun yang dimaksud dengan khirqah secara bahasa adalah
           “pakaian”  atau  “kain”.  Bahasa-bahasa  dengan  penyebutan  fisik
           semacam  ini  hanya  sebagai  ungkapan  atau  “lambang”  dari  ilmu-
           ilmu  yang  berkembang  di  kalangan  kaum  sufi,  yang  hal  tersebut
           terjadi  secara  turun-temurun  dari  guru  ke  murid  sebagai  sanad.
           Selain “al-Khirqah” istilah-istilah lain yang biasa dipakai di kalangan
           sufi  adalah  “ar-Râyah”  (bendera),  “al-Hizâm”  (sabuk)  dan  lainnya.
           Benda-benda fisik ini sekalipun benar adanya sebagai sesuatu yang
           turun  temurun  sebagai  sanad  dari  guru  ke  murid,  namun  yang
           menjadi tolak ukur dalam ajaran tasawuf ini bukan semata benda-
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78