Page 6 - منشور النصف من شعبان_الإندونيسية_1442
P. 6
ketetapan maka itu tidak akan berubah atau maka maknanya adalah bahwa Allâh ta’âlâ
tertolak”. (H. R. Muslim) menghapus ayat al Qur’ân yang Ia
kehendaki dan menghilangkan hukumnya
Ini adalah dalil yang jelas bahwa Allâh
subhânahu wata’âlâ tidak berubah serta menghapusnya, dan Allâh
menetapkan ayat yang Allâh kehendaki
kehendak-Nya karena doa orang yang dari al Qur’ân, maka Ia tidak
berdoa, dan bahwa tidak akan terjadi menghapusnya. Ayat ini tidak bermakna
kecuali apa yang Allâh taqdirkan dan Allâh bahwa Allâh merubah kehendak-
kehendaki pada azal. Seandainya Allâh
merubah kehendak-Nya karena doa Nya karena doa, sedekah atau nadzar
seseorang, niscaya Allâh akan merubah seseorang, sebagaimana dipahami oleh
kehendak-Nya untuk hamba yang Ia kasihi; sebagian orang yang tidak berilmu.
al Mushthafâ . Inilah akidah para Makna:
penganut kebenaran, akidah Rasûlullâh,
akidah para sahabat dan orang-orang yang (٣٩ :ﺪﻋﺮ�ا)
datang setelah mereka dan mengikuti
mereka dengan baik. Yakni keseluruhannya, yaitu ayat atau
Keyakinan bahwa kehendak Allâh hukum yang menghapus (an-Nâsikh) dan
berubah, ilmu-Nya berubah atau salah satu yang dihapus (al Mansûkh), kedua-duanya
di antara sifat-sifat-Nya berubah, ini ada di al-Lauh al Mahfûzh.
menyebabkan seseorang keluar dari Islâm
sebagaimana ditegaskan oleh al Imâm Abû
Hanîfah dan para ulama mulia lainnya. F. Tafsir Ayat (Q.S. ar-Rahmân: 29):
Orang yang meyakini keyakinan ini,
maka rusaklah akidahnya. Ia wajib (٢٩ :ﻦﺣﻤﺮ�ا)
meyakini keyakinan yang benar dan
membaca dua kalimat syahadat agar Ayat ini tidak bermakna terjadinya
terbebas dari kekufuran. Kita memohon perubahan pada Dzât Allâh dan sifat-sifat-
kepada Allâh agar menyelamatkan kita dari Nya, melainkan perubahan itu terjadi pada
kekufuran. makhluk.
Rasûlullâh menafsirkan ayat
E. Tafsir Ayat (Q.S. Ar-Ra’d: 39): ini dengan sabdanya:
ً ْ َ ُ َ ْ َ َ ً ْ َ ُ ْ َ َ ً ْ َ ُ ْ َ
ِ ِ "
َ ْ َ َ ُ َ َ َ
"
(٣٩ :ﺪﻋﺮ�ا) ِ
“Allâh mengampuni dosa, menghilangkan
Sedangkan firman Allâh : kesulitan, mengangkat derajat sekelompok
orang dan merendahkan sekelompok yang
(٣٩ :ﺪﻋﺮ�ا) lain”. (H.R. Ibnu Hibbân)
6