Page 99 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 99
88 | Ayo Kita Tahlil !!
ahli kubur setelahnya. Ini ditegaskan langsung oleh Al-
Imam Syafi'i dan disepakati oleh semua Ashab asy-
Syafi'i” .
80
Al-Imam Ibn ar-Rif'ah dan al-Imam Taqiyyuddin as-
Subki berkata: “Maksud asy-Syafi‟i dan lainnya bahwa
bacaan al-Qur‟an tidak akan sampai pahalanya kepada mayit
adalah bila pembaca meniatkan pahala bacaannya tersebut
untuk mayit namun dia tidak membaringinya dengan doa i-
shal”. Lihat pernyataan Ibn ar-Rif‟ah ini dalam kitab Syarh
Raudl ath-Thalib , karya asy-Syaikh Zakariyya al-Anshari.
81
Lihat pula dalam kitab Nihayah al-Muhtaj , karya al-Imam ar-
82
Ramli. Juga lihat dalam kitab Qadla‟ al-Arab Fi As-ilah Halab
karya al-Imam Taqiyyuddin as-Subki.
Al-Imam Ahmad ibn Hanbal memang pernah
mengingkari orang yang membaca al-Qur‟an di atas kuburan,
namun kemudian salah seorang sahabatnya (salah seorang
murid dekat) menyampaikan kepadanya sebuah atsar dari
sebagian sahabat Rasulullah, yaitu dari sahabat „Abdullah ibn
„Umar bahwa boleh membaca al-Qur‟an di atas kubur. Dari
sini kemudian al-Imam Ahmad ibn Hanbal rujuk dari
pendapatnya tersebut, dan kemudian beliau
membolehkannya. Demikian keterangan ini dijelaskan oleh
para ulama pengikut madzhab Hanbali sendiri, seperti Ibn
Qudamah al-Hanbali dalam kitab al-Mughni , dan al-Buhuti
83
al-Hanbali dalam kitab Kasysyaf al-Qina‟
84
80 As-Suyuthi, Syarh ash-Shudur, h. 269
81 Ibn ar-Rif‟ah, Syarh Raudl ath-Thalib, j. 2, h. 412
82 Ar-Ramli, Nihayah al-Muhtaj, j. 6, h. 93
83 al-Mughni, j. 2, h. 424
84 Kasysyaf al-Qina‟, j. 2, h. 147