Page 101 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 101

90 | Ayo Kita Tahlil !!

                     sesudahnya,  dan  tidak  dilafazhkan  dengan  doa  Ii-
                     shal  tersebut. Sedangkan menurut al-Imam asy-Syafi'i
                     bacaan  al-Qur‟an  dengan cara seperti ini tidak akan
                     sampai pahalanya kepada mayit.


            Faedah  Penting:

                    Perbedaan  pendapat  antara  al-Imam  asy-Syafi‟i  dan
            Imam  yang  lain  adalah  dalam  masalah  ke  tiga  saja,  bukan
            tentang  bacaan  al-Qur‟an  untuk  mayit  secara  umum.
            Kemudian  yang  perlu  dipahami  bahwa  perbedaan ini bukan
            dari  sisi  boleh  atau  tidaknya,  tetapi  dari  sisi  apakah  sampai
            pahalanya kepada mayit atau tidak. Dan itupun terjadi dalam
            masalah ke tiga yang telah kita sebutkan di atas.

                    Dengan  demikian  orang  yang  mengklaim  bahwa  al-
            Imam  asy-Syafi'i  mengharamkan  membaca  al-Qur‟an  untuk
            mayit  secara  mutlak  dan  mengatakan bahwa pahalanya tidak
            akan  sampai  kepada  mayit,  ini  adalah  pendapat  orang  yang
            tidak  memiliki  tahqiq  dan  tidak  mengetahui  secara  baik
            terhadap  nash-nash  al-Imam  asy-Syafi‟i,  baik  nash-nash  yang
            ada dalam karya-karyanya sendiri, atau yang diriwayatkan dan
            berkembang  di  kalangan  Ashhab  asy-Syafi'i.  Apakah  mereka
            yang  mengharamkan  membaca  al-Qur‟an  untuk  mayit  dan
            tidak  mau  bermadzhab  ini  merasa  lebih  mengetahui tentang
            pendapat-pendapat  al-Imam  asy-Syafi'i  dari  pada  para
            pengikut setia madzhab Syafi'i itu sendiri?! Tentu tidak.
                    Dengan  demikian  dalil-dalil  yang  telah  kita  sebutkan
            di  atas  dipahami  oleh  al-Imam  Abu  Hanifah,  al-Imam  Malik
            dan al-Imam  Ahmad  ibn  Hanbal serta  mayoritas  para  ulama
            Salaf,  bahwa  bacaan  al-Qur‟an  dengan  cara  bagaimanapun,
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106