Page 106 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 106
Ayo Kita Tahlil !! | 95
„Amal Taklifi yang dapat menghasilkan pahala
untuknya, kecuali tiga amal tersebut. Tiga amal tersebut
akan terus menghasilkan dan mengalirkan pahala
untuknya meskipun ia telah meninggal, karena ketika ia
masih hidup dia-lah yang menjadi penyebab bagi tiga
amal tersebut.
Hadits ini sama sekali tidak menafikan bahwa
orang lain yang masih hidup dapat melakukan hal-hal
yang bermanfaat untuk mayit. Bukankah doa bukan
amal si mayit, tetapi ia memberikan manfaat baginya?! -
-Dalam hal ini, doa dari anak saleh bagi orang tuanya
seperti dalam hadits di atas, bukankah doa tersebut
bukan amal orang tuanya?!--. Bukankah istighfar
seorang anak bukan amal mayit, tetapi bermanfaat
untuk mayit?! Bukankah sedekah seorang anak untuk
mayit bukan amal mayit, tetapi bermanfaat untuk
mayit?! Maka demikian pula dengan bacaan al-Qur‟an
untuk mayit, hal itu bermanfaat untuknya, dan akan
sampai pahalanya kepadanya, meskipun bacaan al-
Qur‟an tersebut bukan amalnya sendiri, sesuai dengan
dalil-dalil yang telah kita kemukakan.
Seandainya bacaan al-Qur‟an itu sia-sia dan tidak
bermanfaat untuk mayit, niscaya Rasulullah tidak akan
memerintahkan kita untuk melakukan shalat Jenazah,
karena shalat Jenazah bukan amal mayit. Kenapa
Rasulullah memerintahkan kita untuk shalat Jenazah?
Karena shalat Jenazah bermanfaat untuk mayit,
meskipun shalat tersebut bukan amal si mayit sendiri.
Kemudian dalam shalat jenazah kita membaca surat al-
Fatihah, salah satu surat dalam al-Qur‟an, ini berarti
bacaan al-Qur‟an bermanfaat untuk mayit, surat