Page 13 - Makalah Kelompok 2 Strategi Pembelajaran
P. 13
Penerapan project-based learning :
1. Topik atau materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang
bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah projek atau
karya yang menarik,
2. Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja (satu
peserta didik menghasilkan satu projek),
3. Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan
4. Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan
proyek bermuara pada peningkatan hasil belajar,
5. Bahan, alat dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek
diusahakan tersedia di lingkungan sekitar dan diarahkan memanfaatkan
bahan bekas atau sampah yang tidak terpakai agar menjadi bernilai guna,
6. Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan
menemukan dan menyampaikan produknya kepada orang lain.
D. Strategi Pembelajaran untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTs)
Dalam merencanakan pembelajaran berpikir tingkat tinggi kendala yang
sering muncul adalah menyiapkan kondisi lingkungan belajar yang mendukung
terciptanya proses berpikir dan tumbuh kembangnya sikap dan perilaku yang
efektif. Proses ini bisa dilakukan dengan menjalin kegiatan berpikir dengan
konten melalui kolaborasi materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, menganalisis, dan membangun hubungan antar konsep (Lewis &
Smith, 1993).
Hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi terletak pada konten/materi pembelajaran dan konteks peserta didik.
Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, maka perlu dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses
berpikir tingkat rendah menuju berpikir tingkat tinggi.
Caranya adalah dengan membangun skema dari pengetahuan awal yang telah
diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Setelah
terpenuhi, maka guru perlu mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat
menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema,
kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang direncanakan
akan dihadapi peserta didik (King, Goodson & Rohani, 2006).
12