Page 21 - Buku Digital_Indrayani Safitri (2006101020058)
P. 21
pada tahun 1948 terhindar dari pembubaran. (Anhar
Gonggong. 2005).
PKI pun melakukan berbagai upaya untuk
memperoleh dukungan politik dari masyarakat. Berhagai
slogan disampaikan oleh pemimpin PKI, Aidit, Siapa
setuju Nasakom harus setuju Pancasila. Berbagai pidato
Soekarno dikutip disesuaikan sedemikian rupa sehingga
seolah-olah sejalan dengan gagasan dan cita-cita PKL
PKI terus meningkatkan kegiatannya dengan berbagai
isu yang memberi citra kepada PKI sebagai partai paling
Manipolis dan pendukung Presiden Soekarno yang
paling setia.
Ketika Presiden Soekarno gagal membentuk Kabinet
Gotong Royong (Nasakom) pada tahun 1960 karena
mendapat tentangan dari kalangan Islam dan TNI AD,
PKI mendapat kompensasi tersendiri dengan
memperoleh kedudukan dalara MPRS, DPR-GR, DPA
dan Pengurus Besar Front Nasional serta dalam
Musyawarah Pembantu Pinipinan Revolusi (MPPR).
Kondisi ini mendorong pimpinan TNI AD berusaha
untuk mengimbanginya dengan mengajukan calon-calon
lain sehingga menjadi pengontrol terhadap PKI dalam
komposisinya. Upaya ini tidak mencapai hasil yang
optimal karena Presiden Soekarno tetap memberikan
porsi dan posisi kepada anggota PKI.
Ketika TNI AD mensinyalir adanya upaya dari PKI
melakukan tindakan pengacauan di Jawa Tengah,
Sumatera Selatan, Kalimantan Selatati dan Sulawesi