Page 104 - Draft Revisi BUKU TJ Reviu Bu Ning PR Ok_Kirim Pak Unan_18 Des 2024
P. 104

Penjelasan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

                     Kekuasaan Kehakiman, Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
                     tentang  Perubahan  atas  Undang-Undang  Nomor  14  Tahun  1985  tentang

                     Mahkamah Agung, Pasal 51 ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
                     tentang  Mahkamah  Konstitusi  dan  Pasal  4  Peraturan  Mahkamah  Konstitusi

                     Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tata Beracara Dalam Perkara Pengujian Undang-

                     Undang).


                     Khusus untuk pengujian formil terhadap undang-undang, berdasarkan Putusan
                     Mahkamah  Konstitusi  Nomor  27/PUU-VII/2009  Mahkamah  Konstitusi

                     memberikan  batasan  waktu  atau  tenggang  suatu  undang-undang  dapat  diuji

                     secara formil yaitu 45 (empat puluh lima) hari setelah undang-undang dimuat
                     dalam lembaran negara.


                     Contoh  praktek  pengujian  formil  di  Mahkamah  Konstitusi  dapat  dilihat  dalam

                     putusan Nomor 27/PUU-VII/2009 dan Nomor 91/PUU-XVIII/2020.


               Pertanyaan 116

               Pada bagian mana dari suatu peraturan perundang-undangan yang dapat dilakukan
               pengujian materil ke Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung?


                     Jawaban:

                     a.  Pengujian materiil suatu undang-undang di Mahkamah Konstitusi dilakukan
                         pada  bagian  “materi  muatan  dalam  ayat,  pasal,  dan/atau  bagian  undang-

                         undang”  yang  dianggap  bertentangan  dengan  Undang-Undang  Dasar

                         Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang
                         tentang Mahkamah Konstitusi).



                         Hal  tersebut  termasuk  apabila  norma  suatu  pasal atau  ayat  mengandung
                         penjelasan  ataupun  lampiran.  Beberapa  contoh  pengujian  di  Mahkamah

                         Konstitusi  dimana  pemohon  menguji  penjelasan  dan  lampiran  antara  lain
                         sebagai berikut:

                         ●  Pasal dan Penjelasan Pasal :




                                                                                                      104
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109