Page 107 - SEMANTIK
P. 107

Kata haram yang  diambil dari bahasa Arab, di dalam
          bahasa asalnya bermakna ‘tidak laku dan dilarang menurut
          ajaran  agama’.  Setelah  masuk  ke  dalam  bahasa  Indonesia
          kata  ini  mengalami  penyempitan  makna,  yakni  ‘dilarang
          menurut  agama’.    Keraf    (1991)    memberi    contoh    kata
          sarjana    dan  pendeta  sebagai  kata-kata  yang  mengalami
          perluasan makna. Kata sarjanaa yang dipungut dari bahasa
          Sansekerta semula bermakna ‘orang pandai’, dan pada saat
          sekarang hanya mengacu pada orang-orang yang telah lulus
          dari perguruan tinggi. Kata pendeta semula bermakna ‘orang
          yang  berilmu’,  tetapi  pada  saat  sekarang  hanya  mengacu
          ‘rohaniwan agama Kristen’.


          D.  Perubahan Makna Membaik

               Kata-kata yang semula memiliki makna atau berdenotasi
          buruk  di  dalam  perkembangan atau pertumbuhan bahasa
          kadang  dapat  diubah  menjadi  baik.  Fenomena  ini  disebut
          dengan proses amelioratif. Kata wanita semula berasal dari
          bahasa  Sansekerta  Vanita  yang  maknanya  sama  dengan
          ‘perempuan’. Akan tetapi, di dalam perkembangannya kata
          ini  mengalami  proses  perubahan  makna  yang  membaik,
          sedangkan  kata  perempuan  mengalami  perubahan  makna
          yang memburuk.
               Hal  ini  dialami  juga  oleh  beberapa  kata  yang  berasal
          dari bahasa Sansekerta yang lain. Karena perkembangannya
          yang  dinilai  baik  ini,  seringkali  kata-kata  yang  berasal  dari
          bahasa  ini  digunakan  di  dalam  ragam-ragam yang bersifat
          literer  (sastra).  Misalnya  kata  pura  ‘tempat  atau  kota’,
          perdana ‘pertama’, warsa ‘tahun’, kencana ‘emas’, dsb. pada
          pemakaian  bahasa  Indonesia  sekarang  ini  hanya  ditemui


             SEMANTIK
          96 Teori dan Analisis
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112