Page 28 - SEMANTIK
P. 28
kepada referen yang lain untuk berbagai tujuan etis (moral),
estetis (keindahan), insultif (penghinaan), dsb. Makna bentuk
kebahasaan yang menyimpang dari referennya biasa disebut
makna figuratif. Contoh lain bandingkanlah pemakaian kata
ke belakang dalam (13) dan (14) berikut.
13) Karena Yoyok nakal, Iin terpaksa pindah duduk ke
belakang.
14) Karena tidak tahan, Ia minta izin untuk ke belakang.
E. Makna Primer dan Makna Sekunder
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa
makna leksikal, makna denotatif, dan makna literal adalah
makna- makna yang dapat diketahui oleh pemakai bahasa
tanpa bantuan konteks. Makna satuan kebahasaan yang
dapat diidentifikasi tanpa bantuan konteks disebut
makna primer. Jadi, makna leksikal, makna denotatif, dan
makna literal adalah makna primer. Sementara itu, makna
gramatikal, makna konotatif, dan makna figuratif hanya dapat
diidentifikasi oleh pemakai bahasa dengan bantuan konteks.
Makna satuan kebahasaan yang hanya dapat diidentifikasikan
lewat konteks pemakaian bahasa disebut makna sekunder.
Jadi, makna gramatikal, makna konotatif, dan makna figuratif
adalah makna sekunder.
F. Penutup
Merujuk pada penjelasan aneka makna di atas,
implemntasi makna primer yang bebas konteks dan makna
sekunder terikat konteks. Hal ini dapat menjadi acuan
dalam analisis linguistik struktural dan fungsional berbeda
sudut kajiannya tetapi masih saling terkait dengan beberapa
referen.
I Dewa Putu Wijana 17
Muhammad Rohmadi