Page 26 - Modul Pembelajaran_Nurfadilah_A24119036
P. 26

c. Batubara
                       Apa itu batubara? Secara definisi, batubara adalah batuan sedimen yang berasal dari
               material organik (organoclastic  sedimentary rock), dapat dibakar dan memiliki kandungan
               utama berupa karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Secara proses (genesa), batubara
               adalah lapisan yang merupakan hasil akumulasi tumbuhan dan material organik pada suatu
               lingkungan  pengendapan  tertentu,  yang  disebabkan  oleh  proses  syn-sedimentary  dan  post-
               sedimentary, sehingga menghasilkan rank dan tipe tertentu.
                       Pembentukan batubara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batubara
               (black  coal)  yang  ekonomis  di  belahan  bumi  bagian  utara  terbentuk  terjadi  pada  zaman
               Karbon, yaitu sekitar 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Batubara termasuk batuan
               sedimen berwarna hitam atau kecoklat-coklatan yang mudah terbakar. Energi pada batubara
               berasal dari energi yang disimpan oleh tumbuhan yang hidup ratusan juta tahun yang lalu,
               ketika sebagian bumi tertutup oleh hutan rawa.
                       Selama jutaan tahun lapisan sisa-sisa tumbuhan yang berada di dasar rawa tertutup
               oleh  lapisan  air  dan  kotoran  sehingga  memerangkap  energi  sisasisa  tumbuhan  tersebut.
               Akibat tekanan dan pemanasan dari lapisan bagian atas, sisa-sisa tumbuhan tersebut berubah
               menjadi batubara.





















                                       Gambar 15. Proses pembentukan batubara
                       Batubara yang kita kenal sekarang dibentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terkubur di
               dasar  rawa  selama  jutaan  tahun  yang  lalu.  Pertama,  sisa-sisa  tumbuhan  berubah  menjadi
               bahan yang padat disebut gambut. Akibat tekanan dan pemanasan dari lapisan bagian atas,
               sisa-sisa tumbuhan tersebut berubah menjadi batubara.
                       Selain  menguntungkan,  penggunaan  batubara  sebagai  sumber  energi  juga
               menimbulkan dampak yang kurang baik. Pada saat batubara dibakar akan muncul gas CO2
               yang menyebabkan penurunan kualitas udara dan abu yang terlepas ke udara jumlahnya lebih
               besar dari minyak dan gas. Selain itu pembakaran batubara juga akan melepaskan sulfur dan
               nitrogen. Ketika kedua zat ini mengapung di udara maka kedua gas tersebut akan bergabung
               dengan uap air kemudian menetes jatuh ke tanahmirip dengan asam sulfurik dan nitrit, yang
               dikenal  sebagai  "hujan  asam"  (acid  rain).  Di  lain  pihak,  penambangan  batubara
               membutuhkan tempat yang luas untuk penyimpanannya dan transportasi untuk mengangkat
               dari tempat penambangan ke tempat pembangkit listrik sangat sulit. Sebagian besar batubara
               ditambang secara terbuka, sedang di lain pihak lahan untuk kepentingan lainnya (pertanian,
               kehutanan,  pemukiman,  dan  lain-lain)  semakin meningkat,  sehingga  memerlukan  penataan
               ruang yang baik, karena bila tidak dapat menimbulkan masalah tumpang tindih penggunaan
               lahan.

               d. Nuklir
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31