Page 17 - E Panduan Studi Kasus
P. 17
Penutup
Penutup
Interaksi antara dosen dan mahasiswa di era disrupsi mengalami perubahan signifikan.
Model pembelajaran student center learning yang tadinya sulit diterapkan maka melalui
perkembangan teknologi mulai dapat diimplementasikan dan meninggalkan model teacher
center learning.
Pembelajaran berbasis kasus merupakan bagian dari konsep student center learning
yang memberi ruang lebih banyak kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi pengetahuan yang
dimiliki dan berkolaborasi dengan individu lainnnya untuk mengatasi suatu kasus atau
permasalahan. Melalui proses tersebut maka diharapkan dapat membentuk individu lulusan
yang telah terbiasa bekerja sama mencari solusi inovatif dengan tahapan-tahapan yang
sistematis.
Peran dosen pada pembelajaran berbasis studi kasus atau pemecahan kasus yaitu
sebagai fasilitator bagi setiap kelompok. Dosen dapat menggunakan model direct case atau
dilemma case dalam menyajikan kasus yang akan dianalisis. Selanjutnya dilakukan
pembentukan kelompok untuk menganalisis kasus dan menyusun gagasan solusi sesuai
tahapan-tahapan yang telah dijelaskan. Gagasan solusi yang dihasilkan kemudian
dipresentasikan untuk memperoleh kritik dan saran sehingga pada laporan akhir dihasilkan
gagasan solusi yang lebih matang.
Pembelajaran berbasis kasus tidak hanya memberi manfaat kepada mahasiswa namun
juga bagi program studi khususnya dalam pengembangan kerja sama dengan menghadirkan
praktisi usaha atau entrepreneur untuk melakukan sharing informasi dan memanfaatkan
pengalaman yang mereka miliki sebagai bahan kajian. Hal tersebut dapat memberi manfaat
ganda dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi.
17
Menu