Page 170 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 170
ENDNOTES
1 Maskan, Tokoh Wongsinegoro. Jakarta: Direktorat Tradisi dan Kepercayaan–Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta.
2002, hlm. 4.
2 Ibid., hlm. 5-6.
3 George D. Larson, Menjelang Masa Revolusi: Kraton dan Kehidupan Politik di Surakarta, 1912–1942. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1990, hlm. 224.
4 Ibid. hlm.7 dan 15.
5 Larson, Op.cit.
6 Ibid. hlm.18.
7 Hans Van Miert, Dengan Semangat Berkobar: Nasionalisme dan Gerakan Pemuda Indonesia, 1918-1930. Jakarta; Hasta Mitra-Pustaka
Utan Kayu-KITLV, hlm. 128.
8 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (ed.), Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa
Hindia Belanda. Jakarta: Balai Pustaka, 2008, hlm. 428.
9 Nugroho Notosusuanto, Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara. Jakarta: Balai Pustaka, 1982, hlm. 22.
10 Muhammad Yamin, Prof. Mr. Haji, Naskah Persiapan Undang-undang Dasar 1945. I,cetakan pertama, 1959, hlm. 260.
11 Maskan, op.cit. hlm. 19
12 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (ed.), Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik
Indonesia. Jil.VI. Jakarta: Balai Pustaka, 2008, hlm. 174.
13 Benedict R.O.G. Anderson, Java in A Time Of Revolution: Occupation and Resistance 1944 – 1946. Ithaca and London: Cornell
University Press, 1972. hlm. 148.
14 Ibid.
15 Ibid. hlm. 149-147.
16 Maskan, op.cit. hlm.22.
17 Abd. Rachman Assegaf, Politik Pendidikan Nasional ; Pergeseran Kebijakan Pendidikan Agama Islam dari Praproklamasi ke Reformasi.
Yogyakarta : Kurnia Kalam, 2005, hlm.119-120.
18 Lihat Djumhur dan H. Danasuparta, Sedjarah Pendidikan (Bandung : Tjerdas, 1961), hlm. 212 – 214.
19 Herbert Feith, The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Singapore: Equinox Publishing.2007, hlm. 338.
158 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 159