Page 201 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 201

Ki Sarino                                                                                                   Atas
 Mangunpranoto                                                                                               Menteri P.P.
 (berdiri baris                                                                                              dan K, Sarino
 depan no. 3 dari                                                                                            Mangunpranoto,
 kiri) bersama-sama                                                                                          sedang memberikan
 dengan para anggota                                                                                         sambutan
 majelis Luhur
 Taman Siswa yang                                                                                            (Sumber: Arsip
 dipimpin oleh Nyi                                                                                           Nasional Republik
 Hadjar Dewantara                                                                                            Indonesia)
 menghadap Presiden
 Soekarno, Jakarta                                                                                           Tengah
 1963
                                                                                                             Menteri P.P.
 (Sumber:                                                                                                    dan K, Sarino
 Perpustakaan                                                                                                Mangunpranoto,
 Nasional Republik                                                                                           bersama para
 Indonesia)                                                                                                  tamu undangan
                                                                                                             sedang menghadiri
                                                                                                             peringatan Hari lahir
                                                                                                             Pancasila
                                                                                                             (Sumber: Arsip
                                                                                                             Nasional Republik
                                                                                                             Indonesia)

                                                                                                             Bawah
                                                                                                             Menteri P.P.
                                                                                                             dan K Sarino
                                                                                                             Mangunpranoto
                                                                                                             menerima para
 pindah ke Pati dan menghabiskan waktu di sana. Di tempat ini ia bergaul dengan para nelayan dan             mahasiswa di
                                                                                                             Bandung, 30
 bekerja sama dengan mereka.                                                                                 Mei 1956 dalam
                                                                                                             rangka konferensi
 Pada tahun awal kemerdekaan Indonesia, Sarino Mangunpranoto diangkat menjadi Wakil Residen Pati             mahasiswa Asia
                                                                                                             Afrika
 dan pada akhir tahun 1947 jabatannya naik menjadi Residen Pati. Dalam kedudukannya itu ia memainkan         (Sumber:
 banyak peran dalam menegakkan pemerintahan Republik di wilayah ini (Region I). Sesudah agresi               Perpustakaan
                                                                                                             Nasional Republik
 militer Belanda pada bulan Juli 1947 ia memindahkan administrasi pemerintahannya dari Pati ke arah          Indonesia)
 pedalaman, yaitu ke Wonosobo, dan membentuk pemerintahan Residensi Pati dalam “pengasingan”. 5

 Selain sibuk menjalankan jabatan sebagai residen, Sarino menjadi aktivis PNI untuk wilayah Pati. Pada
 kongres ketiga di  bulan Juni 1948 ia terpilih sebagai ketua PNI Jawa Tengah. Setelah konflik Republik
 Indonesia dan Belanda berakhir melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) disusul kemudian pada Agustus
 1950 kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sarino terpilih sebagai anggota
 Parlemen RI sampai dengan tahun 1956. Pada tahun 1956 ia terpilih kembali menjadi wakil PNI nomer
 urut 189 di Badan Konstituante.

 Pada tahun 1956 ia meninggalkan keanggotaannya dalam Konsituante karena dipilih menjadi salah
 satu menteri pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II. Ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran
 dan Kebudayaan (24 Maret 1956-9 April 1957). Sebelumnya, pada Kabinet Burhanuddin Harahap,
 kementerian ini dijabat oleh Mr. Suwandi Notokoesoemo. Sarino hanya sekitar satu tahun menjabat
 sebagai Menteri PP dan K karena Kabinet Ali II terpaksa mengembalikan mandat kepada Presiden
 pada awal tahun 1957. Dalam waktu yang relatif singkat itu ia menyumbangkan suatu pemikiran yang
 sekaligus diterapkannya, yaitu tentang pendidikan nonformal dalam tatanan pendidikan nasional.
 6
 Mungkin  karena  prestasi dan  kecintaannya  pada  dunia  pendidikan, pada  tanggal 8  Maret  1966  ia
 diangkat kembali sebagai Menteri PP  dan K  dalam Presidium Kabinet Dwikora  II. Namun seperti
 halnya pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo II ia tak lama menjabat sebagai Menteri PP dan K. Ketika
 terjadi perubahan kabinet dari Kabinet Dwikora II menjadi Kabinet Ampera I dengan Ketua Jenderal
 Soeharto, Sarino masih terpilih menjadi Menteri PP dan K. Jabatan tersebut dipegangnya sampai
 14 Oktober 1967. Pada pertengahan Oktober terjadi perombakan Kabinet Ampera I menjadi Kabinet
 Ampera II. Dalam Kabinet Ampera II kedudukan Sarino sebagai Menteri PP dan K digantikan oleh
 “teman” separtainya, yaitu tokoh PNI Sanusi Hardjandinata.

 Setelah lepas dari jabatannya selaku Menteri PP dan K tidak berarti Sarino Mangunpranoto lepas dari
 dunia pendidikan karena pada dasarnya jiwa Sarino berada di dunia pendidikan. Kegiatannya sebagai




 1 18888  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018ENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  189
 M
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206