Page 232 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 232
di perguruan tinggi. Soekarno bertanya kepada Iwa, “Mengapa Kang Iwa menjadi reaksioner ENDNOTES
74
begitu?” Iwa menjawab, “Lho, bukan saya yang reaksioner, justru merekalah yang reaksioner.” Dalam 1 Nina Herlina Lubis (ed.). Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah: Otobiografi Prof. Mr. R.H. Iwa Kusuma Sumantri (Bandung: Satya Historika,
otobiografinya yang disunting oleh Nina Herlina Lubis, Iwa Kusuma Sumantri mengatakan bahwa 2002), hlm. 1. Onghokham. “Patah Tumbuh Seorang Penulis”, Majalah Tempo, 19-25 Agustus 2002, hlm. 83.
“Presiden Soekarno tidak mempunyai alasan lain untuk memberhentikan saya dari jabatan Menteri 2 Roel Sanre. “Iwa Kusumasumantri: Upaya Menertibkan Tentara”, Prisma, No. 5 (1984), hlm. 61.
PTIP, dan saya mengerti hari itu rupanya hari terakhir saya sebagai Menteri PTIP”. Penulis biografi Iwa 3 Lubis (ed.). Sang Pejuang, hlm. 12.
75
Kusuma Sumantri, Safwan, menganalisis bahwa demi menghindarkan perpecahan dan pertentangan 4 Ibid, hlm. 61.
yang berlarut-larut, akhirnya Iwa diganti oleh Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwijaya, yang pernah menjabat 5 Mardanas Safwan. Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH: Hasil Karya dan Pengabdiannya (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
sebagai Dekan Fakultas Pertanian UI, pada tanggal 12 Maret 1962. Presiden Soekarno memberi Kebudayaan, Direkorat Sejarah dan Nilai Tradisional, 1983/1984), hlm. 1.
76
6 Sanre, Iwa Kusumasumantri, hlm. 61.
jabatan lain kepada Iwa sebagai Menteri Negara. Selama empat tahun Iwa Kusuma Sumantri menjabat
7 Lubis (ed.). Sang Pejuang, hlm. 18.
Menteri Negara. Setelah tidak diikutkan lagi sebagai menteri dalam Kabinet 100 Menteri oleh Soekarno
8 Taufik Abdullah. Indonesia: Towards Democracy (Singapore: ISEAS, 2009).
tahun 1966, Iwa memilih memasuki masa pensiun dari semua jabatan pemerintahan. Untuk mengisi
waktu luangnya ia menulis buku sampai akhir hayat. Karya-karya yang pernah dipublikasikan antara 9 Sanre, Iwa Kusumasumantri, hlm. 62.
10 Klaas Stutje. “To Maintain Independent Course: Interwar Indonesian Nationalism and International Communism on a Dutch-
lain Ilmu Hukum Keadilan, Sejarah Revolusi Indonesia jilid I sampai III, Ke Arah Perumusan Konstitusi Baru, European Stage”, Dutch Crossing: Journal of Low Countries, Vol. 39, No. 3 (2015), hlm. 200.
Pengantar Ilmu Politik, Pokok-Pokok Ilmu Politik, dan Pemberontakan 30 September. 11 John Ingleson. Perhimpunan Indonesia dan Pergerakan Kebangsaan (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993), hlm. 3.
Prof. Iwa Kusuma Sumantri menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto 12 Harry Poeze. Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda 1600-1950 (Jakarta: Gramedia, 2008), hlm. 155.
Mangunkusumo akibat penyakit jantung pada hari Sabtu 27 September 1971 setelah beberapa hari 13 Ingleson, Perhimpunan Indonesia, hlm. 3.
menjalani rawat inap. Atas jasa-jasanya bagi kemerdekaan Indonesia dan sumbangsihnya bagi pemerintah 14 Robert van Niel. Munculnya Elit Modern Indonesia (Jakarta: Pustaka Jaya, 1984), hlm. 290.
Indonesia Iwa Kusuma Sumantri berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, 15 Poeze, Di Negeri Penjajah, hlm. 174.
namun atas permintaan keluarga dan pesan pribadi sebelum meninggal ia dimakamkan di Pemakaman 16 J. Th. P. Blumberger. De Nationalistische Beweging in Nerderlansch-Indië (Haarlem: Tjeenk Willink, 1931), hlm. 187. Poeze, Di Negeri
Penjajah, hlm. 175.
Karet. Upacara pemakaman dilakukan secara kenegaraan. Menteri Sosial Mintareja menjadi Inspektur
17 Asvi Warman Adam, “Iwa Kusuma Sumantri, Penggagas Proklamasi”, dalam Asvi Warman Adam. Membongkar Manipulasi Sejarah:
Upacara untuk mengenang Iwa sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia yang pertama. Upacara Kontroversi Pelaku dan Peristiwa (Jakarta: Penerbit Kompas, 2009), hlm. 23.
77
pemakaman dihadiri oleh para pejabat negara, antara lain Menteri Kehakiman Prof. Oemar Senoaji, 18 Lubis (ed.). Sang Pejuang, hlm. 57.
Menteri Dalam Negeri Amir Machmud, Menteri P & K Mashuri, dan Gubernur Daerah Istimewa 19 Sanre, Iwa Kusumasumantri, hlm. 64.
Jakarta Ali Sadikin. 78 20 Ibid, hlm. 65.
21 Lubis (ed.). Sang Pejuang, hlm. 79.
22 Ibid, hlm. 66.
23 Safwan, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH, hlm. 6.
24 Ibid, hlm. 6.
25 Onghokham, “Patah Tumbuh”, hlm. 83. Lubis (ed.). Sang Pejuang, hlm. 95.
26 Adam, “Iwa Kusuma Sumantri”, hlm. 24.
27 J.B. Soedarmanta. Jejak-Jejak Pahlawan: Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 368.
28 Lihat John Ingleson. Jalan ke Pengasingan: Pergerakan Nasionalis Indonesia Tahun 1927-1934 (Jakarta: LP3ES, 1983).
29 Safwan, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH, hlm. 7.
30 Sanre, “Iwa Kusumasumantri”, hlm. 69.
31 George McT. Kahin. Nasionalisme dan Revolusi Indonesia (Jakarta: Komunitas Bambu, 2013).
32 Benedict Anderson. Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944-1946 (Ithaca: Cornell Unievrsity Press, 1972).
33 Safwan, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH, hlm. 8.
34 Ibid, hlm. 8.
35 Sanre, “Iwa Kusumasumantri”, hlm. 72.
36 Ibid.
37 Harry Poeze. Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 1: Agustus 1945-Maret 1946 (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia &
KITLV-Jakarta, 2008), hlm. 215.
38 Ibid, hlm. 216.
39 Safwan, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH, hlm. 10.
40 Sanre, “Iwa Kusumasumantri”, hlm. 76.
41 Safwan, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH, hlm. 10.
42 Sanre, “Iwa Kusumasumantri”, hlm. 78.
43 Safwan, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri SH, hlm. 11.
220 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 221