Page 328 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 328

Departemen P &
                          K - serah terima
                          Jabatan Menteri P
                          & K dari Mashuri
                          Saleh S.H. kepada
                          Prof. Dr. Ir. Sumantri
                          Brojonegoro
                          (Sumber foto:                                                                                                                           dapat menaungi kegiatan kebahasaan di antara kedua negara, yang kemudian disebut Majelis Bahasa
                          Perpustakaan                                                                                                                            Indonesia-Malaysia (MBIM). Sebagai garis panduan kegiatan dibuatlah Piagam Kerja Sama Kebahasaan
                          Nasional Republik
                          Indonesia)                                                                                                                              yang ditandatangani oleh Dr. Amran Halim selaku wakil Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia dan
                                                                                                                                                                  Datuk Haji Sujak bin Rahiman selaku wakil Jawatan Kuasa Tetap Bahasa Malaysia. 29

                                                                                                                                                                  Selain kerjasama dalam bidang kebahasaan, Indonesia pun kembali menjalin kerjasama dalam bidang
                                                                                                                                                                  pendidikan dengan Malaysia. Soeharto ingin menjadikan pendidikan nasional sebagai sakaguru utama
                                                                                                                                                                  dalam negara Orde Baru. Ide tersebut kemudian membuat Soeharto memanggil Mashuri ke Cendana
                                                                                                                                                                  pada Kamis 7 Mei 1970. Mereka membicarakan ide tentang kemungkinan mengirim kembali guru-guru
                                                                                                                                                                  ke Malaysia. 30
                                                                                                                                                                  Selain dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, Mashuri juga melakukan kerjasama dengan Negara
                                                                                                                                                                  ASEAN lain dalam bidang olahraga. Pada tahun 1971 diselenggarakan kejuaraan tim Golf Amatir Asteng
                                                                                                                                                                  XI. Mashuri hadir dalam pembukaan kejuaraan tersebut.

                                                                                                                                                                  Masa jabatan Mashuri Saleh sebagai Menteri P dan K berakhir pada tahun 1973. Jabatan tersebut
                                                                                                                                                                  kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro. Mashuri duduk sebagai Menteri
                                           Selain dalam bidang pendidikan, Mashuri melakukan banyak perubahan dalam bidang organisasi,
                                           kebudayaan, dan olahraga. Melalui Keppres No. 39 athun 1969 Departemen P dan K menyederhanakan                         Penerangan pada tahun 1973-1978 dan mewakili Golkar sebagai Wakil Ketua DPR/MPR pada tahun
                                           lima Direktorat Jenderal menjadi tiga Direktorat Jenderal. Ia membentuk Inspektorat Jenderal serta                     1977-1982. Selanjutnya ia diminta menjadi anggota DPA pada tahun 1982-1986.
                                           Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keppres No. 48 dan Keppres
                                           No.84  tahun  1969.   Pada  tahun  1970  ia  mengeluarkan  Peraturan  Menteri No. 066/1970  tanggal
                                                             25
                                           9 April 1970 yang berisi penyerahan wewenang di bidang tata-usaha kepegawaian kepada pejabat-
                                           pejabat  tertentu  dalam  lingkungan  Departemen  P  dan  K  dan  dilengkapi dengan  undang-undang,
                                           peraturan pemerintah, serta peraturan-peraturan lain dalam bidang kepegawaian. 26

                                           Dalam bidang kebudayaan, Mashuri melakukan banyak pembaharuan, baik yang berkait di dalam maupun
                                           yang berkait dengan luar negeri. Di dalam negeri ia mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan
                                           (EYD) menggantikan Ejaan Soewandi pada tanggal 23 Mei 1972. Ia menandai pergantian ejaan tersebut
                                           dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor Departemen P dan K: dari Djl. Tjilatjap
                                                            27
                                           menjadi Jl. Cilacap.  Kebijakan luar negeri dilakukan terutama kerjasama dengan Malaysia dan negara
                                           Association of Southeast Nations (ASEAN) lain. Kerjasama dengan Malaysia sebelumnya terjalin pada saat
                                                                                                   28
                                           Prof. Prijono menjabat sebagai Menteri Pendidikan tahun 1957,  namun terputus akibat kondisi politik
                                           yang berubah pasca Inggris berinisiatif menjadikan Kalimantan Utara sebagai bagian dari negara federal
                                           Malaysia. Di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia menyatakan perang dengan Malaysia
                                           karena Soekarno tidak rela Kalimantan Utara menjadi negara boneka Inggris. Sekitar tahun 1965 kerja
                                           sama antara Indonesia dan Malaysia terhenti, termasuk kerjasama pengiriman guru dan kebahasaan.
                                           Sesudah peristiwa  G30S pemerintahan Presiden Soekarno tumbang. Soeharto  yang  memegang
                                           kekuasaan  pada  saat  itu  membangun  situasi harmoni di antara  negara-negara  ASEAN. Hubungan
                                           kerjasama  Indonesia  dengan Malaysia  pun diperbaiki. Pada tanggal 7 September 1966 diadakan
                                           pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia, termasuk menghidupkan kembali
                                           kerja sama bidang kebahasaan. Pada tanggal 27 Juni 1967 ditandatangani kesepakatan di bidang ejaan
                                           dengan melahirkan Ejaan Melayu-Indonesia (Ejaan Melindo). Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh
                                           Ny. S.W. Rujiati Mulyadi dari Indonesia dan Tuan Syed Nasir bin Ismail dari Malaysia. Kerjasama tersebut
                                           secara resmi diakui setelah dilakukan penandatanganan Komunike Bersama oleh Menteri Pendidikan
                                           dan Kebudayaan Indonesia Mashuri Saleh, S.H. dan Menteri Pelajaran Malaysia Encik Hussein Onn
                                           pada tanggal 23 Mei 1972 di Jakarta.

                                           Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut pada 26-29 Desember 1972 dilaksanakan sidang pertama
                                           kebahasaan di Malaysia. Salah satu keputusan sidang adalah kesepakatan membentuk wadah yang




                             316  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  317
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333