Page 327 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 327

Mashuri Saleh, S.H.                                                                                         Suasana dalam
 selaku Direktur                                                                                             acara simposium
 Jenderal Pendidikan                                                                                         UI, “Simposium
 Tinggi sedang                                                                                               Angkatan 66
 menyampaikan                                                                                                Menjelajahi Trace
 gagasannya terkait                                                                                          Baru”. Terdepan
 simposium di                                                                                                tampak Prof. Dr.
 UI, “Simposium                                                                                              Ir. R. M. Soemantri
 Angkatan 66                                                                                                 Brojonegoro, Moh.
 Menjelajahi Trace                                                                                           Hatta, Rachmi Hatta,
 Baru”                                                                                                       dr. Nani Soemantri,
 (Sumber: Arsip                                                                                              Mashuri Saleh
 Nasional Republik                                                                                           (Sumber: Arsip
 Indonesia)                                                                                                  Nasional Republik
                                                                                                             Indonesia)


















               Kanak-kanak (2 tahun), Sekolah Dasar (8 tahun), Sekolah Lanjutan (4 tahun), Sarjana Muda (4 tahun),
               dan Sarjana (2 tahun). Sistem pendidikan yang dicanangkan oleh Mashuri tersebut tidak hanya menyasar
               pada kecerdasan intelektual anak didik, namun juga bagaimana anak didik terlibat dalam pembangunan
               dan masyarakat, baik dalam bidang sosial, ekonomi, lingkungan, maupun bidang yang lain. 23
               Usaha Mashuri melakukan pembaharuan pendidikan cukup berhasil. Ia membuka tiga Sekolah Tinggi
               Menengah (STM)  Pembangunan di Jakarta,  Semarang, dan Yogyakarta dalam kurun waktu 1971-1971.
               Dalam kurun waktu 1972-1973 ia berhasil menyusun kurikulum dan metode mengajar untuk semua mata
               pelajaran di tingkat Sekolah Dasar, silabus dan program kurikulum Sekolah Menengah Pembangunan, serta
               kurikulum untuk 17 fakultas atau jurusan di Perguruan Tinggi. Buku pelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar
               pun berhasil dicetak dalam Proyek Paket Buku Departemen P dan K sebanyak 12.431.000 buah. Buku-buku
               tersebut dibagikan secara cuma-cuma kepada sekolah dan madrasah baik negeri maupun swasta.

               Hal lain yang dilakukan Mashuri dalam bidang pendidikan ialah penghapusan ujian negara dan ijazah
               serta menggantikannya dengan ujian sekolah dan Surat Tanda Tamat Belajar.

                           “Udjian dan idjazah  negara  merupakan institut  jang
                           menjebabkan  timbulnja  djarak  antara  sekolah  dengan

                           masjarakat. Dengan adanja institut itu hubungan sekolah
                           dengan masjarakat mendjadi tidak langsung.


                           Sekolah terasing dari kehidupan masjarakat, karena tugas

                           sekolah berubah mendjadi se-mata2 menjiapkan anak untuk
                           dapat lulus udjian dan memiliki idjazah negara. Apa bila
                           udjian  dan  idjazah  negara  itu  diganti  dengan  ujdian
                           sekolah, maka djarak antara sekolah dengan masjarakat

                           kita tiadakan, dan terdjadilah dialog langsung antara
                           sekolah dengan masjarakat.”      24


               Perubahan  yang  dilakukan  oleh  Mashuri  mendapat  sambutan  hangat  dari perguruan  Taman  Siswa.
               Sayang usaha tersebut tidak dilanjutkan oleh menteri pendidikan setelahnya, Prof. Dr. Ir. R.M. Soemantri
               Brojonegoro.




 314  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  315
   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332