Page 89 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 89
Perundingan Atas
Indonesia-Belanda di Suasana
bawah pengawasan penandatanganan
Komisi Tiga Perjanjian Renville
Negara (KTN) di atas kapal
di Jl. Pegangsaan USS Renville.
Timur No. 56 Tampak Presiden
Jakarta. Tampak Sukarno sedang
wakil dari Indonesia menandatangani
Moh. Roem, Ali dokumen perjanjian,
Sastroamidjoyo, dan disaksikan Mr.
Dr. J. Leimana, serta amir Sjarifuddin,
utusan KTN, Paul H. Agus Salim, Dr.
van Zealand (Belgia) Leimena dan Mr.
dan Frank Graham Ali Sastroamidjoyo
(Amerika Serikat) sebagai wakil
(Sumber: Arsip Indonesia
Nasional Republik (Sumber: Arsip
Indonesia) Nasional Republik
Indonesia)
Tengah
Pengangkatan Ali
Sastroamidjojo
sebagai Duta Besar
Republik Indonesia
untuk Amerika
Serikat
(Sumber: Istimewa)
selalu memegang teguh ketertiban dan keresmian. Di samping itu Ali juga pernah duduk sebagai
5
anggota Panitia Politik, Keamanan, dan Perwakilan untuk Sidang Umum PBB ke-VIII. Bawah
Upacara penyerahan
Setelah kembali ke tanah air Ali menjabat Perdana Menteri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1 ijazah kepada para
lulusan Akademi
Agustus 1953-12 Agustus 1955) dan dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung ia menjabat Dinas Hubungan
Ekonomi Luar
Ketua. Ali terpilih kembali menjadi Perdana Menteri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo II (24 Negeri oleh P. M. Mr.
Maret 1956-9 April 1957). Pada tanggal 15 Desember 1959 ia mengunjungi Kuba atas undangan Ali Sastroamidjojo,
tanggal 2 Juli 1956
Menteri Luar Negeri Kuba Roul Roa. Sekembalinya dari tanah air ia ditunjuk sebagai anggota (Sumber:
Panitia Persiapan Front Nasional oleh golongan partai berdasar Keppres No.34/1960-23 Maret Perpustakaan
Nasional Republik
1960) dan pada tanggal 15 Agustus 1960 diangkat sebagai anggota PB Front Nasional (Keppres Indonesia)
198/1960) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) wakil Golongan Karya
(Keppres No.199/1960).
Pada tanggal 10 November 1960 ia diangkat sebagai Wakil Ketua MPRS (Keppres No. 292/1960)
dan tanggal 29 Desember 1960 ditetapkan sebagai anggota Dewan Pembangunan Pembantu Presiden
(Keppres No. 343/1960). Pada tanggal 8 Januari 1961 Ali ditetapkan sebagai Wakil Ketua PB Front
Nasional dari golongan politik (Keppres No. 0/1961) dan sebagai anggota Pengurus Harian Pusat Front
Nasional dari golongan politik (Keppres No. 10/1961). Dalam rombongan Presiden Soekarno ke KTT
Beograd 29 Agustus 1961, Ali turut serta di dalam rombongan tersebut. Pada bulan Agustus 1961
ia diangkat menjadi Wakil Delegasi RI ke Sidang Umum PBB untuk menggagalkan usul mengenai
Self Determination bagi Irian Barat (Irian Jaya).
Dalam Kabinet Kerja ke-III (6 Maret 1962-13 November 1963) Ali menjabat sebagai Menteri/Wakil
Ketua MPRS. Di samping sebagai Menteri/Wakil Ketua MPRS, ia ditetapkan sebagai anggota Panitia
Negara untuk peninjauan kembali Rencana Undang-undang (RUU) Pemilihan umum MPR, DPR,
DPRD Tingkat I dan Tingkat II (Keppres No. 107/1962-22 Mei 1962), anggota Panitia Penghapus
Keadaan Bahaya (25 Oktober 1962), anggota Panitia 13 untuk menetapkan Ekonomi Keuangan (4
Maret 1963), dan ketua Delegasi gabungan MPRS dan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
(DPR-GR) ke Eropa Timur yang terdiri dari 12 orang anggota MPRS/DPRGR dan 14 orang staf
negara. Adapun negara yang dikunjungi meliputi Soviet, Jerman Timur, Ceko, Hongria, Bulgaria,
Rumania, dan Yugoslavia. Kemudian pada tanggal 2 September 1963 Ali terpilh sebagai Ketua Umum
PNI dalam kongres PNI ke-X di Purwokerto.
5 Ibid. Hlm. 301.
76 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 77