Page 34 - E-Modul Telaah Kurikulum
P. 34
pemilihan kegiatan penilaian. Prinsip umum dalam pengembangan kurikulum
dapat dijabarkan sebagai berikut.
a) Prinsip Relevansi
Relevansi adalah sesesuaian atau keserasian pendidikan dengan
tuntutan masyarakat (Mansur, 2016). Asmariani (2016) menjabarkan bahwa
dalam pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan kebutuhan
lingkungan masyarakat sekitar dan anak didik, agar kurikulum yang
dikembangkan dapat berguna bagi siswa untuk bersaing dalam dunia kerja. Peta
konsep pengembangan kurikulum menengok pada prinsip pengembangan
kurikulum yang harus memiliki prinsip relevansi baik eksternal maupun internal
(Fitrah, 2015). Dengan demikian, terdapat dua macam relevansi yang harus
menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum yaitu relevansi ke luar (eksternal)
dan evaluasi dalam (internal). Menurut Sudrajat (dalam Kamal, 2014), secara
internal kurikulum memiliki reevansi di antara komponen kurikulum yang meliputi
tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi. Sedangkan secara eksternal
komponen tersebut memiiki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi
psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi
sosiologis). Prinsip relevansi harus dijadikan dasar dalam pengembangan
kurikulum baik relevansi di dalam maupun relevansi ke luar.
b) Prinsip Fleksibilitas
Fleksibilitas berasal dari kata fleksibel yang artinya bersifat dinamis atau
dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Pengembangan kurikulum
mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur, dan fleksibel
dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan konsisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar belakang peserta didik (Kamal, 2014). Dalam melakukan
pengembangan kurikulum haruslah menghasilkan kurikulum yang memberikan
ruang gerak kepada peserta didik untuk memilih minat dan bakatnya dan
memberikan kebebasan kepada tenaga pendidik untuk mengembangkan
program pembelajaran.
c) Prinsip Kontinuitas
Kontinusitas dapat diartikan juga sebagai kesinambungan.
Perkembangan proses belajar anak harus berlangsung secara
berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti begitu saja (Huda, 2017).
Mansur (2016) menyatakan bahwa kesinambungan yang dimaksud dalam
oengembangan kurikulum yaitu adanya hubungan antara berbagai tingkat dan
jenis program pendidikan atau bidang studi. Dengan demikian, kegiatan belajar
peserta didik berlangsung secara berkesinambungan antara materi satu dengan
materi lainnya, antara bidang studi satu dengan lainnya, antara tingkat kelas satu
dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang
pendidikan, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Prinsip ini
30