Page 25 - E-MODUL SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK_ANDRA MEISANTRY ASSARI_F1062181002_FKIP
P. 25

Berdasarkan      Gambar      8.   Dapat     dilihat   pengaruh     hibridisasi
                      elektronegativitas efektif pada keasaman. Pada hidrogen dari etuna dapat dilihat
                      terdapat  beberapa  muatan  positif  yang  ditunjukkan  dengan  warna  biru.  Tetapi

                      pada  hidrogen  dari  etena  dan  etana  hampir  tidak  terdapat  muatan  positif.
                      Hidrogen alkuna bersifat asam lemah. Sedangkan hidrogen alkena dan alkana pada
                      dasarnya tidak bersifat asam. Asam terkuat pada Gambar 8. akan menghasilkan
                      anion yang bersifat basa lemah.
                   4)  Efek induktif

                            Efek induktif adalah efek elektronik yang ditransmisikan melalui ikatan. Efek
                      induktif  dari  suatu  sneyawa  dapat  berperan  menjadi  pendonor  elektron  atau
                      penarik elektron. Efek induktif dapat melemah dengan bertambahnya jarak gugus
                      penarik  elektron  dengan  gugus  fungsi.  Gugus-gugus  penarik  elektron  yang

                      bertambah akan menggandakan efek induktif. Asam dikloroasetat merupakan asam
                      yang  lebih  kuat  daripada  asam kloroasetat,  dan  asam  trikloroasetat merupakan
                      asam terkuat daripada kedua asam tersebut.
                                      ClCH2CO2H             Cl2CHCO2H                  Cl3CCO2H
                                   asam kloroasetat      asam dikloroasetat      asam trikloroasetat
                                        pKa = 2,81                pKa = 1,29                    pKa = 0,7
                            Pengaruh efek induktif pada kuat asam berkurang dengan semakin banyaknya
                      atom yang berada antara gugus karboksil dan gugus elektronegatif itu. Asam 2-

                      klorobutanoat  cukup  lebih  kuat  daripada  asam  butanoat,  namun  asam  4-
                      klorobutanoat  mempunyai  harga  pK a  yang  mendekati  harga  pK a  asam  tak
                      tersubstitusi.
                   5)  Stabilisasi-resonansi

                            Alkohol,  fenol,  dan  asam  karboksilat  ketiganya  mengandung  gugus  OH.
                      Meskipun  demikian  ketiga  kelas  senyawa  ini  memiliki  kuat  asam  yang  berbeda.
                      Perbedaan  ini  dapat  disebabkan  karena  adanya  (atau  tak-adanya)  stabilisasi-
                      resonansi anion, relatif terhadap asam konjugasinya.
                                                   ROH          ArOH          RCO2H
                                   pKa kira-kira:     15-19               10                   5
                            Pada  alkohol,  anionnya  tidak  terstabilkan  oleh  resonansi.  Muatan  negatif

                      suatu  ion  alkoksida  seluruhnya  tinggal  pada  oksigen  dan  tidak  didelokalisasikan.
                      Muatan  negatif  ion karboksilat  dibagi  secara sama  oleh  dua  atom  oksigen yang
                      elektronegatif.  Fenol  terletak  di  tengah,  antara  asam  karboksilat  dan  alkohol
                      dalam  hal  keasaman.  Oksigen  suatu  ion  fenoksida  berdekatan  dengan  cincin

                      aromatik dan muatan negatif itu sebagian terdelokalisasikan oleh awan pi aromatik.
                   6)  Solvasi
                            Solvasi anion dapat memiliki peranan utama dalam keasaman suatu senyawa.
                      Berasosiasi  dengan  sebuah  anion,  molekul-molekul  pelarut  menstabilkan  anion




                                                                                                       16
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30