Page 27 - E-MODUL SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK_ANDRA MEISANTRY ASSARI_F1062181002_FKIP
P. 27
Rangkuman
Teori Asam Basa Senyawa Organik
Kuat asam pada senyawa organik mengacu menggunakan teori asam-basa menurut
Bronsted-lowry, karena dapat menjelaskan ionisasi suatu asam di dalam air. Kuat asam
basa suatu senyawa organik dipengaruhi oleh struktur umum senyawa organik tersebut.
Berdasarkan teori asam-basa menurut Bronsted-Lowry, maka persamaan reaksi dalam
keadaan setimbang, karna terdapat asam konjugasi dan basa konjugasinya. Kedudukan
kesetimbangan ini dapat ditentukan oleh tetapan kesetimbangan asam (Ka). Cara yang
lebih umum untuk menyatakan kekuatan relatif asam adalah pK a. Harga K a berbanding
terbalik dengan harga pKa. Jika harga Ka besar maka harga pK a kecil dan kekuatan asam
turun, begitu sebaliknya.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kestabilan anion (A ), dan juga
-
mempengaruhi kuat asam HA, antara lain: 1) keelektronegatifan atom yang mengemban
-
-
muatan negatif dalam anion (A ); 2) ukuran anion (A ); 3) hibridisasi atom yang mengemban
-
muatan negatif dalam anion (A ); 4) efek induktif atom-atom atau gugus-gugus lain yang
-
terikat pada atom negatif dalam anion (A ); 5) stabilisasi-resonansi anion (A ); dan 6)
-
-
solvasi anion (A ). Faktor-faktor ini juga dapat menentukan kuat basa.
Sifat basa pada senyawa organik dapat dilihat berdasarkan konsep asam-basa
menurut Bronsted-Lowry dan Lewis. Pada teori asam-basa Bronsted-Lowry, kekuatan basa
biasanya dinyatakan oleh pK a dari asam konjugatnya. semakin besar pKa dari asam
konjugatnya, maka semakin besar basanya. Kemudian kekuatan basa menurut Lewis dapat
dilihat dari elektron bebas pada senyawa. Basa organik yang umum digunakan yaitu basa
lemah anion seperti air dan amonia (OH dan NH2 ).
-
-
18