Page 14 - MODUL AJAR BIOLOGI new bgt
P. 14

3.  Keanekaragaman Ekosistem
                            Ekosistem merupakan interaksi antara komponen biotik (organisme) dan komponen
                            abiotik (air, suhu, temperatur, cahaya, dan udara). Keanekaragaman hayati tingkat
                            ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang terjadi antar ekosistem. Indonesia
                            dengan  bentang  alamnya  yang  luas,  memiliki  beberapa  ekosistem,  seperti  hutan
                            hujan tropis, hutan bakau, dan sabana. Ketiga ekosistem tersebut memiliki perbedaan
                            dari jenis tanaman, jenis hewan, keadaan tanah, intensitas cahaya matahari, dan curah
                            hujan. Perbedaan pada ketiga ekosistem ini disebut dengan keanekaragaman hayati
                            tingkat ekosistem.











                                 (a) Hutan hujan tropis  `            (b) Bakau                         (c) Sabana
                           Sumber: (a) https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/04/163000669/hutan-hujan-tropis--pengertian-ciri-ciri-dan-manfaatnya,
                          (b) https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7051256/fenomena-hutan-bakau-kian-subur-di-australia-kenaikan-air-laut-diduga-
                         mendukung, (c) https://www.detik.com/bali/berita/d-6522441/padang-rumput-yang-ada-pepohonannya-disebut-apa-ini-jawabannya
                     B.  Keanekaragaman Hayati Indonesia
                         Indonesia secara astronomis terletak 6° LU sampai 11° LS dan 95° BT sampai 141° BT
                         sehingga Indonesia memiliki iklim tropis. Wilayah Indonesia memiliki curah hujan yang
                         tinggi dan cahaya matahari sepanjang tahun. Keadaan ini mendukung untuk hidupnya
                         berbagai organisme, sehingga Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
                         Daerah persebaran flora dan fauna di Indonesia dipisahkan oleh Garis Wallace dan Garis
                         Weber yang membagi Indonesia menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Indonesia bagian
                         barat, kawasan Wallacea (peralihan), dan kawasan Indonesia bagian timur. Hal tersebut
                         menyebabkan terjadinya perbedaan persebaran flora dan fauna yaitu tipe Asiatis (bagian
                         barat), tipe peralihan (bagian tengah), dan tipe Australis (bagian timur).
                         1.  Kawasan Indonesia Bagian Barat (Asiatis)
                            Kawasan ini terdiri atas Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Flora kawasan ini
                            antara lain pohon keruing, kantong semar, meranti, rotan. Fauna asiatis biasanya
                            berupa mamalia berukuran besar dan sedikit burung berbulu indah, contohnya gajah,
                            badak, harimau, dan orang utan.
                         2.  Kawasan Wallacea (Peralihan)
                            Kawasan ini terdiri atas Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Flora kawasan ini
                            antara  lain  eucalyptus,  cengkeh,  eboni,  cendana.  Fauna  ini  memiliki  ciri-ciri
                            peralihan  antara  hewan  asiatis  dengan  hewan  australis.  Contoh  hewan  peralihan
                            adalah Komodo, Anoa, dan Maleo.








                                                                                                                      11
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18