Page 15 - E-book Terintegrasi Potensi Lokal Berbasis STEAM-PBL Tema Wujud Zat dan Perubahannya
P. 15
terdapat keterkaitan dengan materi IPA pada bidang fisika, kimia, dan biologi. Namun
dalam e-book ini potensi lokal pembuatan petis akan dikaitkan dengan materi kimia
yaitu topik zat dan perubahannya.
Jadi dengan adanya e-book ini dengan mengintegrasikan budaya lokal yang
berkembang dalam masyarakat ke dalam pembelajaran IPA, diharapkan siswa dapat
lebih aplikatif terhadap budaya sekitar dan mendapatkan pengalaman langsung terkait
materi yang sudah ada dengan potensi lokal yang ada dalam kehidupan sehari-hari
siswa.
Untuk lebih memahaminya. Yuk kita pelajari pada proses pembuatan petis ikan
tongkol yang berkaitan dengan konsep IPA materi Zat & Perubahannya!
B. Potensi Lokal Petis
1) Sejarah Petis
Petis pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1960-an. Sejak itu,
petis menjadi bumbu yang banyak digunakan dalam berbagai hidangan khas Jawa
Timur seperti tahu tek, rujak cingur, dan lontong kupang .
Petis adalah bumbu khas yang berasal dari wilayah Jawa Timur, khususnya
Sidoarjo dan Surabaya. Petis di Sidoarjo dikenal dengan dua jenis utama, yaitu petis
putih atau petis cere, dan petis hitam atau petis letek. Sidoarjo bahkan dikenal
sebagai Kota Petis karena produksi petisnya yang melimpah dan beragam.
Petis di Surabaya berbeda dalam komposisinya, umumnya dibuat dari kaldu
kepala ikan yang dihaluskan dengan blender, kemudian disaring. Proses pembuatan
petis melibatkan perebusan bahan utama (seperti udang, ikan, atau kerang) hingga
mengental dan menjadi pasta.
Bagi masyarakat Madura, petis adalah bumbu yang sangat familiar karena
sering digunakan dalam masakan tradisional Madura untuk meningkatkan cita rasa.
Petis dibuat dari rebusan ikan atau udang yang dimasak hingga kental seperti kuah,
kemudian ditambahkan gula pasir dan bumbu lainnya. Petis memiliki rasa gurih dan
manis dengan warna hitam pekat. Berikut adalah beberapa fakta tentang petis:
10