Page 17 - E-book Terintegrasi Potensi Lokal Berbasis STEAM-PBL Tema Wujud Zat dan Perubahannya
P. 17

ikan itu sendiri dimana sebagai bahan utama dalam menghasilkan produk petis. Petis
                    juga  ditambahkan  dengan  bumbu-bumbu  yang  lain,  karena  petis  jika  diolah  tanpa

                    menggunakan  bahan  pengisi  yang  lain  akan  menimbulkan  bau  amis  yang  lebih
                    dominan. Pada pembuatan petis lama pemasakan juga mempengaruhi tigkat kualitas
                    petis dan kesukaan masyarakat.
                       Proses  pada  pembuatan  petis    diberikan  penambahan  bumbu-bumbu  lainnya  dan
                    gula,  sehingga  warna  pada  petis  menjadi  kecoklatan  pekat  dan  rasanya  gurih  dan
                    manis. Petis yang diperoleh dari ikan mempunyai kandungan berupa protein dan asam
                    glutamat.  petis  adalah  kuliner  khas  digunakan  sebagai  bumbu  penyedap  untuk
                    makanan tradisional dan sebagai bumbu rujak. Petis biasanya dipakai untuk campuran
                    makanan tradisional seperti rujak cingur, kupang, semanggi, lontong balap dan tahu
                    campur (Viyanti et al., 2019). Umumnya petis dari berbagai jenis bahan baku tersebut

                    memiliki proses pembuatan yang sama yaitu berawal dari air kaldu ikan, daging, atau
                    udang
                       Salah satu daerah yang dikenal dengan penghasil makanan yang memanfaatkan hasil
                    laut seperti petis adalah daerah Kabupaten Sumenep. Masyarakat di daerah tersebut
                    banyak memproduksi petis karena daerah pemukiman masyarakat yang dekat dengan
                    pantai  dan  menjadi  mata  penceharian  sehari-hari  mereka  adalah  sebagai  nelayan.
                    Dalam  mengolah  petis masyarakat  Sumenep  menggunakan  bahan  baku  ikan  tongkol.
                    Produksi  petis  dikalangan  masyarakat  selain  diproduksi  dengan  jumlah  yang  besar
                    untuk  diperjual  belikan,  masyarakat  juga  memproduksi  petis  berupa  skala  kecil  pada

                    olahan rumahan. Dan di daerah Sumenep ini dalam proses pembuatannya mempunyai
                    ciri khas tersendiri yang akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya.
                       Tahapan-tahapan  dalam  proses  pengolahan  petis  ini  jika  dipelajari  lebih  lanjut
                    terdapat  kaitannya  dengan  sains  ilmiah  yang  dapat  diintegrasikan  ke  dalam
                    pembelajaran.  Sehingga  kalian  menjadi  lebih  menyadari  dan  peduli  terhadap
                    pentingnya  budaya-budaya  lokal  sekitar  yang  dapat  dijadikan  dan  dikaitkan  dengan
                    pembelajaran.
                    3) Alat dan Bahan  Proses Pembuatan Petis Daearah  Sumenep
                      Proses  dalam  pembuatan  produk  petis  ikan  tongkol  pada  dasarnya  dari  segi  alat,
                   bahan, dan cara pengolahannya hampir sama, namun setiap daerah terdapat  beberapa

                   kekhasan tersendiri baik dari alat, bahan, maupun cara pengolahan yang sedikit berbeda
                   denagan daerah yang lainnya. Salah satu cara pengolahan pada daerah Sumenep yang
                   menggunakan  anyaman  bambu  pada  saat  proses  memindang  ikan  tongkol  dan
                   pengadukan secara manual. Untuk lebih mengetahui secara mendalam terkait langkah-
                   langkah  pada  proses  pembuatan  petis  di  daerah  Ambunten  Sumenep,  perhatikan
                   pembahasan berikut ini.
                    a.  Alat dan Bahan & Langkah-langkah Pembuatan Petis
                             Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan petis pada produk rumahan
                      yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Sumenep yaitu sebagai berikut:

                       1)  Alat dan Bahan


                                                           12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22