Page 16 - E-book Terintegrasi Potensi Lokal Berbasis STEAM-PBL Tema Wujud Zat dan Perubahannya
P. 16
1. Teknologi Pengawetan Rasa Ikan: Petis dibuat dari ikan atau udang, sehingga daerah
pesisir seperti Madura dan Gresik banyak memproduksi petis. Petis digunakan untuk
mengawetkan cita rasa ikan dan udang hasil tangkapan nelayan. Nutrisi dan rasa ikan
atau udang tetap terjaga saat dijadikan petis.
2. Bumbu Wajib dalam Masakan Madura: Masyarakat Madura dikenal sebagai
penghasil petis terbesar di Jawa Timur. Selat Madura menyediakan beragam hasil
laut seperti ikan, udang, dan lorjuk, yang menjadi bahan baku petis. Oleh karena itu,
petis menjadi bumbu wajib di dapur rumah-rumah Madura. Selain harganya yang
terjangkau, banyak makanan khas Madura menggunakan petis.
3. Alternatif Pengganti Saus dan Penyedap Rasa: Petis adalah jenis sambal berbahan
dasar hewani, mirip dengan saus tiram atau kuah untuk daging atau ikan bakar. Petis
meningkatkan cita rasa masakan tanpa perlu menambahkan bumbu seperti micin,
cukup tambahkan petis untuk rasa yang lebih nikmat dan gurih.
Petis adalah elemen penting dalam kehidupan masyarakat Madura. Masakan
petis merupakan bagian dari aspek kemanusiaan, budaya, dan lingkungan. Dalam
sudut pandang budaya, petis berperan sebagai identitas, representasi, dan hasil
produksi dari budaya yang berkembang di masyarakat. Pola makan dan jenis pangan
masyarakat mencerminkan cara hidup, gaya hidup lingkungan, dan sistem sosial
yang mendukung masyarakat tersebut. petis bersifat kultural, mencerminkan
identitas lokal yang mendukung budaya, menjadi ciri khas lingkungan dan kebiasaan
masyarakat Madura (Kusumo & Afandi, 2020).
2) Definisi Potensi lokal pembuatan Petis di Sumenep Madura
Salah satu potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran IPA
adalah pembuatan petis di daerah Sumenep Madura. Budaya Madura sangat beragam,
salah satunya yang masih menonjol adalah pembuatan petis ikan. Petis adalah suatu
produk makanan yang mempunyai tekstur semi basah dengan berbentuk pasta yang di
dapatkan dari hasil samping atau limbah dari daging, ikan atau udang. Umumnya
dalam masyarakat petis ini digunakan sebagai bumbu penyedap untuk makanan
tradisional dan sebagai bumbu rujak buah. Pada saat ini dikenal dengan tiga macam
pembuatan petis berdasarkan bahan utama yang digunakan, yaitu petis udang, petis
ikan, dan petis daging. Air rebusan ikan atau daging yang dipanaskan, selanjutnya akan
menjadi cairan yang berkuah kental menjadi saus yang tidak encer lagi atau lebih
padat (Nurmuslimah, et al., 2020, Firdaus et al., 2016). Petis ikan adalah hasil olahan
ikan yang umumnya digunakan sebagai bagian dari hidangan atau campuran makanan
tradisional.
Definisi petis juga dapat diartikan sebagai produk olahan dimana salah satunya dapat
dikategorikan pada golongan saus yang kental seperti bubur, memiliki sifat yang elastis
dan memiliki warna coklat ataupun kehitaman sesuai pada jenis bahan yang
digunakan, selain itu juga termasuk pangan yang memiliki tekstur setengah padat
(Intermediate Moistured Food) (Isnaeni et al., 2014). Petis ini memiliki rasa yang gurih
sehingga dapat memberikan rasa yang dominan pada makanan tradisional yang banyak
dikonsumsi pada pulau jawa. Rasa gurih pada petis ini didapatkan dari hasil rebusan
11