Page 24 - E-book Terintegrasi Potensi Lokal Berbasis STEAM-PBL Tema Wujud Zat dan Perubahannya
P. 24
Gambar 15 penimbangan & pengemasan petis
Petis sebagai salah satu makanan yang sangat dominan digunakan sebagai bahan
campuran tradisional mempunyai kandungan gizi yang tercukupi seperti protein dan
asam glutamat. Kandungan protein, kadar air, atau asam glutamat pada petis
didasarkan pada bahan baku yang digunakan ataupun perbedaan proses
pengolahan, penambahan bumbu, dan lama waktu pemindangan pada bahan baku
udang, ikan atau daging (Viyanti et al., 2019; Isnaeni et al., 2015). Kandungan dari
petis yaitu sebagai berikut:
a. Asam Glutamat
Panambahan tepung-tepungan pada petis dapat mempengaruhi kandungan
asam glutamat pada petis. Petis ikan bandeng yang diberikan tepung terigu, tapioka,
dan maizena secara berturut-turu kandungannya yaitu 4,09%, 3,89%, dan 2,94%.
Asam glutamat membuat rasa gurih pada petis sehingga masyarakat sangat
menyukai petis. Asam glutamat merupakan jenis asam amino yang tidak dapat
diproduksi oleh tubuh dan mempunyai peran penting dalam membuat makanan
karena memberikan raza lezat pada makanan termasuk petis.
b. Protein
Penambahan tepung terigu pada petis akan memberikan kandungan protein
yang tinggi pada petis. Protein merupakan polimer dari asam amino yang dikaitkan
dengan ikatan peptida. Kadar protein berasal dari cairan di dalam tubuh ikan yang
terjadi selama proses pemindnagan menggunakan suhu panas dan penambahan
garam.
c. Lemak
Lemak pada petis dapat mempengaruhi terhadap cita rasa dan fisik pada
petis. Jenis tepung yang ditambahkan pada petis sangat mempengaruhi kadar lemak,
Penambahan tepung terigu pada petis dapat mengahsilkan kadar lemak 5,39%,
untuk kadar tepung tapioka 2,59% dan kadar lemak pada tepung meizena adalah
1,62%.
19