Page 35 - E-MODUL MATERI COOKIES
P. 35
mentega meleleh dan bersama terigu membentuk gluten yang
mengakibatkan kue keras.
h. Jika adonan terlalu lembut atau lengket sehingga susah dibentuk,
masukkan dalam lemari es selama 10–15 menit.
i. Untuk menggilas cookies, bila tak punya batu marmer, alasi dengan
plastik dan atasnya tutup adonan dengan plastik lagi.
j. Gilasan dapat menggunakan rolling pin dari kayu atau marmer, atau
gunakan saja botol yang sisinya lurus.
k. Hindari membuat kue kering lebih dari satu resep. Bila adonan lebih
dari satu resep, adonan yang belum tercetak akan menjadi keras,
akibatnya kue menjadi kurang renyah. Bila sudah telanjur mengocok
adonan lebih dari satu resep, pisahkan adonan mentega dengan tepung
terigu. Caranya, ambil sebagian adonan lalu tuangkan sebagian tepung
terigu. Aduk rata lalu cetak atau bentuk sesuai selera. Begitu
seterusnya sampai adonan habis.
l. Saat mencetak kue, ketebalan adonan sebaiknya sama besar agar
matangnya rata, dengan temperatur oven tetap stabil bersuhu 160 C.
O
m. Bila kue sudah kuning keemasan dan kering tepinya segera keluarkan
dari oven agar tidak gosong. Proses pematangan masih berlangsung
beberapa saat di luar oven.
Berikut ini kriteria hasil cookies berdasarkan jenis bentuk dan
teknik mencetak:
Tabel 2. 3 Kriteria Hasil Cookies
No. Jenis Cookies Kriteria Hasil
1. Drop Cookies - Memiliki tekstur yang lebih lembut dan sedikit
mekar saat dipanggang, renyah dan garing.
- Memiliki bentuk dan warna yang seragam,
umumnya berbentuk bulatan-bulatan agak pipih
dan bentuk tidak beraturan.
2. Bar Cookies - Memiliki bentuk dan warna yang seragam,
umumnya memiliki bentuk persegi maupun
persegi panjang dengan ketebalan ½ cm.
- Memiliki tekstur renyah dan garing karena
dibuat dari campuran kacang-kacangan.
3. Molded Cookies - Memiliki tekstur yang lebih padat dan sedikit
keras.
- Memiliki bentuk mulai dari kotak, bulat, atau
lainnya dan warna yang seragam.
- Terdapat isian atau filling di dalam cookies
35