Page 101 - Microsoft Word - Salinan PermenPANRB Sistem Manajemen Kinerja.docx
P. 101
- 93 -
(e) Apabila capaian IKI berada pada kategori Cukup, maka nilai
Capaian IKI dihitung dengan formula:
(89 - 70)
Nilai Capaian IKI = 70 + × (Capaian IKI- 80%)
(99% - 80%)
(f) Apabila capaian IKI berada pada kategori Kurang, maka nilai
Capaian IKI dihitung dengan formula:
(69 - 50)
Nilai Capaian IKI = 50 + ×(Capaian IKI- 60%)
(79% - 60%)
(g) Apabila capaian IKI berada pada kategori Sangat Kurang,
maka nilai Capaian IKI dihitung dengan formula:
Capaian IKI
Nilai Capaian IKI = × 49
(59%)
(h) Apabila capaian IKI lebih besar dari 110%, maka nilai
Capaian IKI dikonversi menjadi 120.
(i) Dengan mengecualikan ketentuan pada huruf (d), dalam hal
capaian IKI adalah 100% dan target yang ditetapkan
merupakan target maksimal yang dapat dicapai untuk IKI
tersebut, maka nilai Capaian IKI untuk indikator Kinerja
individu tersebut dikonversi menjadi 120.
Contoh:
Indikator Kinerja Individu “Persentase Pengelolaan
Keuangan yang Bebas dari Temuan Material” memiliki target
100%. Jika realisasi Kinerja adalah 100% maka capaian IKI
adalah 100%. Namun, capaian tersebut merupakan capaian
maksimal yang dapat dicapai pada indikator tersebut.
Sehingga, capaian IKI dikategorikan “Sangat Baik” dan nilai
Capaian IKI adalah 120.
3) Menghitung Nilai Tertimbang Capaian IKI
(a) Nilai Tertimbang Capaian IKI pada Rencana Kinerja Utama
Rencana kinerja utama bagi pejabat pimpinan tinggi dan
pimpinan unit kerja mandiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
Kinerja utama berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan
memperhatikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Tahunan serta Pelaksanaan Direktif serta Kinerja utama
berupa rencana aksi/ inisiatif strategis. Kedua jenis rencana
kinerja utama ini digunakan untuk menentukan nilai
tertimbang capaian IKI pada rencana kinerja utama dengan
ketentuan sebagai berikut: