Page 223 - E-Modul Nurfadillah
P. 223
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah
dicapai oleh siswa. evaluasi merupakan pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa
yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu program. Berdasarkan tujuannya, terdapat
pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya
untuk memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan
upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan (Lehman, 1990).
Penilaian
Kegiatan penilaian merupakan tindak lanjut dari adanya alat ukur (tes) dan dilaksanakannya
pengukuran yang menghasilakan hasil pengukuran. Keputusan mengenai penilaian tidak
semata-mata didasarkan pada hasil pengukuran tetapi ada unsure pertimbangan lain.
Istilah penilaian (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) (dalam Ana Ratna Wulan)
sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu
assessment atau penilaian diartikan oleh Kumano (2001) sebagai "The process of Collecting
data which shows the development of learning". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penilaian merupakan istilah yang tepat untuk menilai proses belajar siswa. Namun meskipun
proses belajar siswa merupakan hal penting yang dinilai dalam penilaian, faktor hasil belajar
juga tetap tidak dikesampingkan.
Secara umum makna penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta
didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertim- bangan
tertentu. Kegiatan penilaian harus dapat mem- berikan informasi kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai perkembangan
belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah kegiatan penilaian harus digunakan sebagai
cara atau teknik untuk mendidik sesuai dengan prinsip pedagogik. Guru harus menyadari
213