Page 19 - NASKAH ANTOLOGI PUISI
P. 19

EDELWEISE





            Lelah letih sirna ketika sekuntum bunga menarik didaqu

            Kehidupanmu menginspirasi ragaku

            Dalam gersang kau buktikan perjuangan
            Dalam badai kau tegar,menjalani kehidupan

            Putihmu cinta sejati keabadiamu
            Ku sadar ia yang jadi pencetus kehidupan

            Ku sadari betapa beratnya sebelum melihatmu
            Apakah kau tau?

            Yakni keganasan hutan rimba
            Lngakah menanjak bergerilya

            Seakan menunduk putus asa
            seakan puncak di depan indra

            Namun aku bersyukur kau tak hanya di penghujung asa

            Dan pada akhirnya aku sadar ternyata cinta butuh pengorbanan.


































































            Kesunyian Pendaki
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24